Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur RSUD Soekarno Ungkap Penyebab Banyak Dokter Meninggal Saat Pandemi

Kompas.com - 03/12/2020, 16:01 WIB
Heru Dahnur ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Angka kematian tenaga medis yang terbilang tinggi selama pandemi Covid-19 mengundang keprihatinan banyak pihak.

Salah satunya Direktur RSUD Ir Soekarno Kepulauan Bangka Belitung Armayani Rusli mengatakan.

Armayani mengatakan, angka kematian yang terus bertambah perlu menjadi perhatian serius dengan menerapkan langkah pencegahan.

"Sesama tenaga kesehatan kami merasa prihatin dan turut berbelasungkawa. Ke depan perlu langkah-langkah pencegahan," kata Armayani Rusli di ruang layanan informasi RSUD, Kamis (3/12/2020).

Baca juga: Antisipasi Covid-19 di Babel, 20 Alat Terapi Oksigen Disiagakan

Armayani mencatat, angka kematian dokter atau tenaga medis mencapai 171 orang.

Jumlah tersebut tidak hanya menjadi sorotan nasional tapi juga dunia.

Dengan demikian, menurut Armayani, langkah pencegahan harus direalisasikan dalam dua sisi.

Pertama dari sisi tenaga medis itu sendiri, kedua dari sisi pemerintah. Untuk tenaga medis, perlu membatasi diri dalam tugas-tugas pokok saja.

"Misalnya dokter, ada yang tugas pokoknya di RSUD. Namun karena faktor tertentu akhirnya mengejar praktik di tempat-tempat lain. Ini rentan dan membuka risiko penularan," ujar Armayani.

Kesejahteraan dokter

Fenomena dokter mengejar praktik tambahan, kata Armayani, berkaitan erat dengan kebutuhan finansial.

"Sebagai gambaran dokter PNS itu gajinya sesuai rata-rata pegawai negeri. Jika pegawai harian lepas, nilainya tergantung kemampuan rumah sakit. Ada yang enam juta atau lebih per bulan," beber Armayani.

Armayani menuturkan, dari kisaran gaji per bulan, maka kesejahteraan dokter masih tergolong minim. Sebab, penghasilan tambahan dari jasa pelayanan kadang tidak menentu.

"Ini perlunya sisi kedua dari pemerintah untuk mengangkat lagi kesejahteraan tenaga medis. Sehingga mereka bisa fokus kerja di satu tempat. Lalu pulang ke rumah istirahat bersama keluarga. Bukannya terbang sana-sini mengejar tambahan," ucapnya.

Baca juga: Gubernur Babel Minta Ditjen Perhubungan Laut Tetapkan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Batu

Armayani berharap, dengan kesejahteraan yang meningkat, maka tenaga medis bisa fokus dan memaksimalkan jam kerja di satu tempat penugasan.

"Kami juga mengevaluasi jam kerja dokter. Beberapa ada temuan masalah kejar praktik ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com