Bahkan, lanjut Agus, ketika pengelola memberlakukan pembatasan, warga pun rela menunggu di luar gerbang.
Hal ini yang disinyalir menyebabkan kemacetan yang juga dikeluhkan oleh warga setempat.
"Pengunjung tela menunggu di luar gerbang Dusun Semilir ketika dilakukan pembatasan pengunjung sebesar 50 persen dari kuota normal dan menyebabkan kemacetan di jalan," ujar dia.
Baca juga: Belajar dari Dusun Semilir yang Ditutup, Bagaimana Seharusnya Protokol Kesehatan di Tempat Wisata?
Satgas dan Satpol PP menilai, pengelola mengabaikan aturan terkait protokol kesehatan.
"Kita amati beberapa kali pengunjung melebihi ketentuan protokol kesehatan," kata Pj Sekretaris Daerah Semarang Valeanto Sukendro.
Kemudian, dari sisi aturan lalu lintas, banyaknya pengunjung berimbas pada kemacetan lalu lintas.
"Selain itu, juga ada keluhan dan masukan masyarakat jalur masuk dan keluar menyebabkan kemacetan sehingga ini tidak sesuai Amdal Lalin," kata dia.
Belum bisa dipastikan hingga kapan obyek wisata ini ditutup.
Tak hanya Dusun Semilir, pemerintah pun akan menutup obyek wisata lain jika terbukti menyalahi aturan protokol kesehatan.
Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan, Wisata Dusun Semilir Ditutup