Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kasus Percobaan Pemerkosaan di Pinggir Jalan, 4 Ibu Jadi Korban dalam Sehari

Kompas.com - 03/12/2020, 11:40 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Polisi menangkap PAPP alias Doni (20) karena kasus dugaan percobaan pemerkosaan terhadap empat ibu-ibu di pinggir jalan Kabupaten Tabanan, Bali.

Pelaku ditangkap di rumahnya di Desa Jelijih Punggang, Tabanan, Senin (30/11/2020).

Kanit Reskrim Polsek Pupuan Aipda I Made Putra Jaya mengatakan, pelaku menggunakan modus yang sama saat menjalankan aksinya.

Pelaku menyasar perempuan yang sendirian mengendarai motor sekitar pukul 03.45 Wita hingga 04.30 Wita.

Kebanyakan, korban tindakan bejat pelaku itu merupakan ibu-ibu yang berangkat ke pasar.

Baca juga: Pandemi Belum Berakhir, Ini Buktinya, Ada Pasangan Suami Istri Meninggal Bergiliran

Pelaku mengendarai sepeda motor dan mengikuti korban dari belakang. Di tempat sepi, pelaku memepet korban hingga terjatuh.

"Setelah terjatuh, pelaku mendekati dan hendak menyetubuhinya," kata Made Putra dalam keterangan tertulis, Kamis (3/12/2020).

Kasus percobaan pemerkosaan itu sempat menjadi perbincangan di media sosial. Pasalnya, salah satu aksi pelaku terekam kamera pengawas atau CCTV.

Video itu diunggah di media sosial dan viral. Ternyata, terdapat empat korban yang melapor ke Polsek Pupuan.

Kronologi

Made Putra menjelaskan, seorang wanita berinisial NWA menjadi korban pertama aksi bejat pelaku pemerkosaan itu. Pelaku membuntuti korban yang pulang dari pasar sekitar pukul 03.45 Wita.

 

Tiba di Banjar Margasari, Desa Pujungan, pelaku memepet korban hingga terjatuh. Setelah itu, pelaku mencoba memerkosa korban di pinggir jalan.

Mahasiswa berusia 20 tahun itu sempat memaksa membuka celana korban. Namun, korban melawan dan berteriak.

Teriakan itu didengar salah seorang warga yang sedang melintas di sekitar lokasi. Pelaku pun kabur.

Ternyata pelaku tak kapok. Ia melakukan aksi serupa kepada NWS yang juga pulang dari pasar sekitar pukul 04.00 Wita.

Pelaku memepet kendaraan NWS di Banjar Dinas Mertasari, Desa Pujungan. Saat korban terjatuh, pelaku memukul dan membekap mulut NWS.

Baca juga: Kisah Pilu Dokter Sardjono dan Istrinya, Meninggal Bergiliran karena Covid-19 di Hari yang Sama

Saat itu, NWS tak sengaja memencet tombol klakson motor yang membuat pelaku kaget dan kabur.

Sekitar pukul 04.10 Wita, pelaku kembali melakukan aksi serupa kepada KWS yang hendak pergi ke pasar.

Pelaku sempat menarik jaket dan baju yang dipakai KWS. Aksi bejat pelaku terhenti ketika ada warga yang melintas. Pelaku melarikan diri.

Korban terakhir adalah NMS yang hendak berjualan ke pasar. Pelaku memepet korban hingga terjatuh.

 

Saat pelaku hendak melakukan tindakan bejatnya, korban berteriak minta tolong. Pelaku pun takut dan kabur ke arah selatan.

Made Putra menjelaskan, empat korban tersebut langsung melapor ke Polsek Pupuan.

Polisi memeriksa saksi dan rekaman kamera pengawas atau CCTV di tempat kejadian. Tak lama setelah itu, pelaku ditangkap di rumahnya.

Baca juga: Video Viral Seorang Pria Coba Perkosa Ibu-ibu di Pinggir Jalan, Ternyata Korbannya 4 Orang

Pelaku telah ditetapkan tersangka dan dijerat Pasal 285 juncto Pasal 53 KUHP atau Pasal 351 Ayat (1) juncto Pasal 65 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara.

Sebelumnya, video seorang pemuda mencoba memerkosa wanita di pinggir jalan Kabupaten Tabanan, Bali, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar itu, pelaku menyerang korban dan melakukan pelecehan seksual di pinggir jalan.

(KOMPAS.com/Imam Rosidin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com