Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2020, 10:11 WIB
Iqbal Fahmi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com- Sebanyak enam desa di wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah terendam banjir, Rabu (3/12/2020).

Ratusan jiwa terpaksa mengungsi karena air masuk ke dalam rumah hingga ketinggian lebih dari satu meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Umar Fauzi mengatakan, banjir terjadi akibat luapan Sungai Klawing.

Baca juga: Tanggul Sungai Jebol, 963 Rumah di Cilacap Terendam Banjir

Desa yang terdampak yakni Desa Jetis, Gambarsari, Muntang, Kalialang, Sumilir dan Toyareja.

“Proses evakuasi mulai kami lakukan tadi malam pukul 22.00 WIB, terkonsentrasi di titik SDN 1 Jetis kurang lebih 150 orang, Balai Desa Toyareka 30 orang dan Balai Desa Gambarsari lebih dari 100 orang,” katanya saat dihubungi Kompas.com.

Umar menjelaskan, BPBD Purbalingga bergerak cepat mendirikan dapur umum. Logistik dikirim dari kantor BPBD untuk para pengungsi.

"Logistik sudah kami kirimkan pada pukul 01.30, untuk keperluan dapur umum. Seperti beras, mie instan, sayur, sarden dan kebutuhan lain, untuk titik titik evakuasi pengungsian," katanya.

Dari pantauan di lokasi, titik banjir terparah berada di Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon.

Baca juga: Setelah Ada Tambang, Tiap Tahun Petani di Kukar Merugi karena Sawah Terendam Banjir

Air merendam sejumlah rumah di perumahan warga Dusun 2 Kedungmaling dan Dusun 1 Jetis Kulon.

Pada Dusun 1 Desa Jetis Kulon ketinggian air mencampai 150 sentimeter. 200 rumah terendam banjir. Dengan rincian RT 05, RT 03, dan RT 02.

“Tidak ada korban jiwa, beberapa wilayah sudah surut, warga sudah ada yang pulang dari pengungsian ," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com