"Yang penting saat ini ibunda Mahfud MD diselamatkan dulu karena trauma," imbuh Yayak.
Baca juga: Mereka Mungkin Marah ke Mahfud MD, tapi Demo Salah Sasaran, di Rumah Itu Orangtua Semua
Polisi menyebut ALi Kalora pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terlibat kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palopo, Kabupaten Sigi.
Ali Kalora menjadi pemimpin MIT sejak tahun 2016 menyusul ditangkapnya pentolan MIT, Basri alias Bagong, pada tahun 2016.
Di tahun yang sama, Santoso alias Abu Wardah juga tewas dalam, penyergapan petugas.
Ridlwan Habib, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia menilai Ali Kalora tidak memiliki pengaruh sekuat Santoso, yang mampu merekrut puluhan orang.
Namun, nama Ali Kalora mulai disebut-sebut lagi setelah temuan mayat tanpa kepala di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Montong, Sulteng, pada Januari 2019.
Ia mengatakan, Ali Kalora memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian.
"Dengan logistik yang terbatas, Ali Kalora bisa menjadi apa saja, menyamar menjadi warga lokal, bahkan petani, dan jalan sejauh itu," tambahnya.
Baca juga: Jejak Ali Kalora, Pemimpin MIT yang Diduga Terlibat Teror di Sigi, Kerap Menyamar Jadi Warga Lokal
Selain itu, faktor ketidakdisiplinan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan juga menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19 di Jateng.
"Indikasinya (kenaikan kasus) apa? Ya liburan, mereka pergi ke banyak tempat. Indikasi berikutnya tidak disiplin, maka akan didisiplinkan," jelas Ganjar, Selasa (1/12/2020).
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, pihaknya tengah mempersiapkan penambahan ruang isolasi dan ICU.
Sebab, tingkat keterisian ruang isolasi di Jateng hingga kini sudah melebihi 60 persen.
"Tambah dulu tempat tidur untuk ICU sama isolasi baik di rumah sakit atau yang mandiri. Untuk yang mandiri karena banyak yang di rumah tidak nyaman, sekarang siapkan. Hotel yang siap ya siapkan, nanti kita bayar. Isolasi di sana kan (hotel) nyaman, beda kalau di stadion," ujarnya.
Baca juga: Ganjar Ungkap 2 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jateng