Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Zona Merah, Wali Kota Batu Sebut karena Klaster Keluarga, Bukan Pariwisata

Kompas.com - 02/12/2020, 22:51 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kota Batu, Jawa Timur kembali berstatus zona merah.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Batu kembali berstatus zona merah penyebaran Covid-19 per Selasa (1/12/2020).

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, status zona merah itu akibat kenaikan jumlah sebaran virus SARS-CoV-2.

Dewanti mengatakan, kenaikan itu disebabkan oleh klaster keluarga, buka dari aktivitas wisata.

"Perlu diingat kenaikan itu bukan dari sektor pariwisata tetapi dari klaster keluarga," kata Dewanti, di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Sekda, Istri dan Anak Wali Kota Malang Positif Covid-19

Dewanti lantas menyinggung klaster yang muncul di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo. Menurutnya, sebaran Covid-19 di desa itu akibat dari klaster keluarga.

Akibat klaster tersebut, satu dusun di Desa Tlekung menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL).

"Jadi, baik di Tlekung maupun di Songgokerto karena ada yang sakit, tidak dirawat di rumah sakit, banyak yang nyambangin (mengunjungi), besuk (membesuk) yang sakit, baik tetangga, kerabat karena tidak tahu terkonfirmasi atau tidak yang akhirnya ketika sudah parah dimasukkan ke rumah sakit dan meninggal. Ketika swabnya keluar ternyata confirm," kata dia.

Setelah itu, ada warga lainnya yang ikut meninggal akibat Covid-19. Setelah ditracing, warga meninggal itu pernah menjenguk warga yang sudah meninggal terlebih dahulu.

Klaster itu yang disebut Dewanti menyebabkan Kota Batu yang sebelum berstatus zona oranye naik lagi menjadi zona merah dengan risiko tinggi.

Karena itu, Dewanti tetap membiarkan aktivitas wisata di Kota Batu meski berstatus zona merah.

Tidak ada pembatasan kedatangan wisatawan. Sebab menurutnya, wisatawan yang datang ke Kota Batu sudah pasti dalam kondisi sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com