Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil "Swab" Keluar, 3 Guru SMP di Kudus yang Meninggal Positif Covid-19

Kompas.com - 02/12/2020, 20:27 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

 

KUDUS, KOMPAS.com - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dr Andini Aridewi memastikan tiga guru SMPN 3 Jekulo yang meninggal dunia positif terinfeksi virus Corona.

"Awalnya hasil swab dua guru positif Covid-19, kemudian bertambah satu orang guru lagi yang positif Covid-19 sesuai hasil swab. Jadi ketiganya yang meninggal dunia itu positif Covid-19 dengan penyakit penyerta," kata Andini saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (2/12/2020).

Saat ini, tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus masih berupaya melakukan tracing.

Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sebanyak 50 guru dan karyawan menjalani tes swab secara bertahap.

Baca juga: Dua Guru Meninggal Positif Corona, Dinas Pendidikan Pastikan SMPN 3 Jekulo Kudus Masih Belajar Daring

Penelusuran kontak tidak hanya di lingkungan SMPN 3 Jekulo, melainkan masing-masing anggota keluarga dari ketiga guru yang meninggal tersebut juga dilakukan guna memastikan ada tidaknya penularan di lingkungan keluarga.

"Hari ini masih di-tracing untuk lingkungan sekolah dan dilakukan swab untuk 43 kontak erat," kata Andini.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Jekulo Wiwik Purwati memastikan tidak ada siswa yang kontak dengan para guru di sekolah karena selama ini pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan).

"Pembelajaran secara online. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya ketiga guru kami. Semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujarnya.

Baca juga: Ruang ICU RS Rujukan Covid-19 di Sleman Penuh

Untuk diketahui, SMPN 3 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berselimut duka. Tiga orang guru yang bekerja di sana meninggal dunia secara beruntun dengan dua orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Puskesmas Jekulo, dr Emy Ruyanah membenarkan  hal tersebut. 

Menurutnya, ketiga guru perempuan berusia di atas 50 tahun tersebut sebelumnya sakit dengan gejala awal batuk, flu dan demam.

Ketiganya kemudian dirawat intensif di tiga rumah sakit yang berbeda dengan riwayat penyakit penyerta hipertensi dan jantung.

Ketiganya pun sempat menjalani tes swab hingga akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Dua orang meninggal dunia pada awal pekan lalu dan akhir pekan lalu, menyusul kemudian seorang lagi meninggal dunia pada awal pekan ini.

"Dua orang guru hasil swab-nya positif Covid-19 dan seorang guru hasil swabnya belum keluar," terang Emy saat  dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (1/12/2020)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com