Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Operator "Backhoe" Hilang Saat Gunung Semeru Meletus

Kompas.com - 02/12/2020, 15:30 WIB
Andi Hartik,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih menelusuri keberadaan seorang operator backhoe yang dikabarkan hilang saat Gunung Semeru meletus pada Selasa (1/12/2020).

Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa operator backhoe hilang di lokasi penambangan pasir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Besuk Kobokan.

"Ini tidak ada informasi yang jelas. Informasinya hanya hilang, hilang itu hilang ke mana, hilang pulang atau hilang apa. Saya tanya tidak ada yang memastikan. Penduduk sana juga tidak tahu, tidak bisa memastikan," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Semua Rumah Sakit di Surabaya Penuh Saat Dokter Sardjono Akan Dirujuk

Wawan mengatakan, berdasarkan informasi di lapangan, saat awan panas letusan Gunung Semeru menerjang, terdapat tiga operator backhoe di lokasi tambang pasir tersebut. Satu orang dikabarkan hilang.

Baca juga: Dokter Sardjono Meninggal karena Covid-19, Berpulang Setelah Sehari Masuk Rumah Sakit

Operator backhoe yang hilang itu diketahui berasal dari Probolinggo.

"Yang jelas sopir backhoe itu tiga. Dua ada, satu tidak ada gitu aja. Tapi dua temannya ditanya ke mana satunya, tidak tahu, aneh kan," jelasnya.

5 backhoe dan 2 truk tertimbun

Wawan mengatakan, dari informasi yang dikumpulkan, ada lima backhoe dan dua truck yang tertimbun lahar panas akibat letusan Gunung Semeru.

Sampai sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat bencana letusan itu. Kecuali operator backhoe yang masih dicari keberadaannya.

 

"Tidak ada laporan korban, dari keluarga atau apapun tidak ada," katanya.

Diketahui, aktivitas vulkanologi Gunung Semeru meningkat pada Selasa (1/12/2020).

Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada pukul 01.23 WIB yang diikuti oleh awan panas letusan pada 01.45 WIB.

Awan panas letusan itu berlangsung hingga pukul 04.33 WIB dengan jarak luncur 11 kilometer.

Lalu pada Rabu (2/12/2020), aktivitas gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut itu menurun dan hanya mengeluarkan awan panas guguran selama 1.445 detik dengan jarak luncur 2.500 meter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com