Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Rumah Calon Bupati Boven Digoel Dibakar Massa, Diduga Terkait Pilkada, 2 Peleton Brimob Dikerahkan

Kompas.com - 02/12/2020, 11:41 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Rumah calon bupati Boven Digoel, Chaerul Anwar, di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Papua, dibakar massa, Senin (30/11/2020).

Aksi itu diduga terkait dengan massa yang tidak terima dengan hasil keputusan KPU RI Nomor 584/PL.02.2-Kpt/06/KPU/XI/2020 tentang Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Boven Digoel Tahun 2020 pada 28 November 2020.

Dalam keputusan ini, KPU RI tidak menetapkan pasangan Yusak Yaluwo dan Yakob Weremba.

Tak hanya membakar rumah calon bupati Boven Digoel, massa yang diperkirakan berjumlah 400 orang ini juga hendak merusak Kantor KPU Boven Digoel. Namun, aksi itu berhasil digagalkan polisi.

Terkait dengan kejadian itu, Polda Papua langsung menerjunkan dua pleton Brimob.

Pasca-kejadian itu, situsai kondisi di Kabupaten Boven Digoel sudah kondusif.

Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi kebakaranMuhamad Syahri Romdhon/kompas TV Ilustrasi kebakaran

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, aksi itu pembakaran terjadi pada pukul 15.30 WIT.

Pembakaran itu bermula ketika masssa berkonvoi di pusat Tanah Merah, ibu kota Boven Digoel.

Massa sebelumnya berkumpul di posko pemenangan salah satu calon bupati.

Kemudian massa langsung mengarah ke rumah Chaerul. Tiba di rumah Chaerul, massa langsung melakukan pembakaran.

"Kami bersama TNI sudah berupaya mencegah aksi massa. Namun, massa yang berjumlah sekitar 400 orang ini tetap nekat membakar rumah tersebut," kata Ahmad, dikutip dari Kompas.id, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Detik-detik 400 Warga Bakar Rumah Calon Bupati Boven Digoel, Papua

 

2. Satu polisi terluka

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Usai membakar rumah Chaerul, massa juga hendak merusak Kantor KPU Boven Digoel. Namun, aksi massa berhasil digagalkan polisi.

Akibat bentrokan itu, satu anggota polisi mengalami luka terkena busur panah.

"Massa dengan menggunakan senjata tajam seperti panah menyerang ke kantor kantor KPU. Akibatnya, salah satu anggota kami terluka di punggung kiri karena terkena busur panah," tutur Ahmad.

Baca juga: 400 Warga Bakar Rumah Calon Bupati Boven Digoel, Papua, Anggota Polisi Luka Terkena Panah

 

3. Dua peleton Brimob dikerahkan

Ilustrasi Brimob.KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Ilustrasi Brimob.

Terkait dengan kejadian itu, Polda Papua langsung mengirim dua pleton Brimbo ke Boven Digoel.

"Kami telah mendorong dua peleton dari kompi Merauke untuk merapat ke Boven Digoel," ujar Wakapolda Papua Irjen Matius Fakhiri, melalui rilis, Selasa (1/12/2020).

Terkait aksi kekerasan dan perusakan dari pendukung pasangan Yusak Yaluwo-Yakobus Waremba, kata Matius, pihak keamanan telah membuka komunikasi dengan kedua tokoh tersebut.

Selain itu, pihaknya juga telah meminta pasangan calon untuk mengendalikan pendukungnya.

Baca juga: Rumah Calon Bupati Dibakar Massa, Polda Papua Kirim 2 Peleton Brimob ke Boven Digoel

 

4. Pasangan calon minta maaf

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Usai kejadian tersebut, kata Matius, pasangan calon Yusak Yaluwo-Yakobus Waremba, sudah meminta maaf.

"Pasangan calon sendiri telah menemui massa dan meminta maaf kepada aparat atas insiden di luar kontrol," ujarnya.

Pasangan calon juga meminta para pendukung kembali ke kampung halaman masing-masing.

Terkait dengan itu, kata Matius, pihaknya dan TNI juga akan segera berkoordinasi dengan KPU Provinsi Papua untuk menentukan pengamanan Pilkada Boven Digoel.

"Saya juga akan bertemu dengan Komisioner KPU Provinsi untuk membahas bagaimana langkah-langkah ke depan untuk pengamanan Pemilukada," katanya.

Baca juga: Rumah Wakil Bupati Boven Digoel Dibakar Massa, Ini Dugaan Penyebabnya

 

5. Situasi kondusif

Ilustrasi polisiKOMPAS.com/Achmad Faizal Ilustrasi polisi

Pasca-kejadian tersebut, situasi di Kabupaten Boven Digoel sudah kondusif.

Petugas juga telah melakukan pembersihan di beberapa titik yang dilakukan pemalangan menggunakan ban bekas yang dibakar oleh massa.

"Saat ini anggota masih terus melakukan penjagaan di Kantor KPU Boven Digoel guna mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan," ujarnya.

Polisi pun mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aksi yang merugikan dan menganggu situasi keamanan di Kabupaten Boven Digoel.

Baca juga: Situasi Boven Digoel Kondusif Pasca Rumah Salah Satu Paslon Dibakar Massa

 

(Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com