Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tahun Sutarman Dipasung di Rumah Papan, Kakinya Terikat Rantai

Kompas.com - 02/12/2020, 06:35 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sutarman (65) adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung sejak delapan tahun lalu.

Dia tinggal di sebuah rumah berdinding papan kayu di Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Sutarman harus menjalani kehidupan dengan kaki kirinya terikat rantai yang dililitkan pada tiang rumah itu.

Kondisi rumah Sutarman cukup memprihatinkan. Lantai masih beralaskan tanah. Dindingnya terlihat bolong karena dirusak Sutarman ketika mengamuk.

Baca juga: Tengkorak Berkaus Belitong di Prabumulih Ternyata ODGJ, Hilang Saat Lomba Gerak Jalan

Sutarman tidur di atas ranjang dengan alas tikar. Sutarman tidak pernah berinteraksi dengan dunia luar. Dia menghabiskan waktunya di atas tempat tidur.

Pernah rantai yang mengikat kaki kirinya dilepas. Dia justru mengamuk dan merusak dinding rumah yang terbuat dari papan kayu itu.

Tidak hanya itu, Sutarman bahkan sempat pergi dan membuat keluarganya bingung mencari.

Kakak kandung Sutarman, Sulomo (68) mengatakan tidak tahu persis penyebab adik kandungnya tersebut mengalami gangguan jiwa.

Menurut Sulomo, Sutarman pernah pergi merantau ke Jakarta dan Solo sebagai tukang kayu dan batu.

"Awal mulanya tidak tahu. Kata orang sepuh (orang pintar) terkena gangguan gitu," kata Sulomo di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (1/12/2020).

Sutarman mengalami gangguan jiwa sudah sekitar 40 tahun, tepatnya sejak masih berusia muda. Sebelum dirawat Sulomo, Sutarman pernah tinggal di rumah saudaranya di Klewor.

"Di sini (Desa Bawu) sekitar 30 tahun. Dulunya tidak apa-apa. Baru delapan tahun diikat karena suka ngamuk dan pergi," terang dia.

Sulomo mengaku sudah empat kali membawa adiknya berobat ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Solo. Sutarman juga pernah dibawa ke orang pintar.

Bahkan, kata Sulomo, ayahnya sampai menjual tanah untuk pengobatan adiknya tersebut. Namun, tetap saja tidak ada tanda-tanda kesembuhan pada Sutarman.

"Karena tidak ada perubahan terus mau tidak mau ya dirawat semampunya di rumah. Pernah mau dibawa lagi ke Solo (Rumah Sakit Jiwa), tapi saya tidak mau," ungkap Sulomo.

Baca juga: Ingin Hidup Mandiri, Puluhan Mantan ODGJ Bercocok Tanam hingga Membatik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com