Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta 3 Guru SMP di Kudus Meninggal Beruntun, 2 Dipastikan Covid-19, Tes Swab Massal Digelar

Kompas.com - 02/12/2020, 06:14 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Tiga orang guru SMPN 3 Jekulo, Kudus, meninggal dunia dalam waktu berdekatan.

Ketiganya meninggal berturut-turut pada pekan lalu hingga awal pekan ini.

Dua di antaranya ternyata diketahui meninggal karena terpapar Covid-19.

Akibatnya, sekolah menerapkan penutupan sementara hingga tes swab massal.

Baca juga: 3 Guru SMP di Kudus Meninggal Dunia Beruntun, 2 Positif Covid-19

Dua orang positif Covid-19

Ilustrasi tes Covid-19, deteksi Covid-19, pengujian virus corona.Shutterstock Ilustrasi tes Covid-19, deteksi Covid-19, pengujian virus corona.
Kepala Puskesmas Jekulo, dr Emy Ruyanah mengatakan, tiga orang yang meninggal telah diambil sampel lendir hidungnya.

Hasilnya, dua orang dinyatakan positif Covid-19.

Satu lainnya masih menunggu hasil tes keluar.

"Dua orang guru hasil swab-nya positif Covid-19 dan seorang guru hasil swab-nya belum keluar," terang Emy saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Dua Guru Meninggal Positif Corona, Dinas Pendidikan Pastikan SMPN 3 Jekulo Kudus Masih Belajar Daring

 

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Punya penyakit komorbid

Ketiga guru itu berusia sekitar 50 tahun dan masuk kategori risiko tinggi.

Mereka sebelumnya merasakan beberapa gejala sakit, yakni batuk, flu dan demam.

Kemudian masing-masing dirawat di rumah sakit yang berbeda.

Ternyata mereka juga memiliki penyakit bawaan atau komorbid, yaitu hipertensi, diabetes dan jantung.

Baca juga: Guru Honorer SMP Gelapkan dan Jual 17 Laptop Bantuan Milik Sekolah

Swab massal

Ilustrasi tes swab Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona untuk hentikan pandemi Covid-19.Shutterstock Ilustrasi tes swab Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona untuk hentikan pandemi Covid-19.
Usai kasus tiga guru meninggal, Pemkab Kudus lalu segera menelusuri kontak untuk dilakukan tes swab massal.

Diperkirakan ada 50 orang guru dan karyawan yang dites swab.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada telah meminta pihak sekolah untuk mencatat siapa saja yang pernah berkontak dengan almarhum.

"Saya sudah komunikasi dengan kepsek SMPN 3 Jekulo untuk membuat rekam jejak dan kronologinya," ungkap Harjuna.

Baca juga: Ganjar Minta Sekolah yang Jadi Klaster Covid-19 Ditutup

 

Ilustrasi Pendidikan berbasis teknologiDok. Zenius Ilustrasi Pendidikan berbasis teknologi
Work from home

Kepala SMPN 3 Jekulo, Wiwik Purwati kemudian menerapkan sistem work from home (WFH) pada guru dan karyawan.

"Sampai kapan WFH kami belum tahu pasti nanti menunggu arahan dari dinas," jelas Wiwik seperti dikutip dari TribunJateng.com.

Meski WFH, pihaknya terus melakukan pembelajaran secara daring seperti hari biasanya.

"Ujian tetap jalan karena dilaksanakan secara daring," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, TribunJateng.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com