Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Tabrakan Beruntun di Sumedang Jadi 2 Orang, Ini Kronologinya

Kompas.com - 01/12/2020, 23:21 WIB
Aam Aminullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Korban tewas akibat tabrakan beruntun di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di sekitar Alun-alun Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/12/2020) sekitar pukul 15.00 WIB, menjadi 2 orang.

Salah satu korban tewas di tempat kejadian perkara adalah seorang penyeberang jalan.

Korban bernama Yaya Mulyana (55), warga Dusum Cikeuyeup RT 02/04, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.

Sedangkan satu korban lainnya yaitu pengendara sepeda motor Honda Beat bernopol Z 5671 AAG.

Korban bernama Muhammad Naufal F (17), pelajar asal Perumahan Tanjungsari Permai, RT 01/07, Desa Raharja, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Baca juga: Polisi Amankan Sopir Truk yang Tabrak 4 Kendaraan dan Tewaskan 1 Orang

Korban tewas setelah menjalani perawatan di RSUD Sumedang.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sumedang AKP Eryda Kusumah mengatakan, total korban tewas dalam tabrakan beruntun tersebut menjadi 2 orang.

"Satu meninggal di TKP yaitu penyebarang jalan atas nama Yaya Mulyana dan satu lainnya meninggal di rumah sakit yaitu pemotor atas nama M Naufal," ujar Eryda kepada Kompas.com, Selasa (1/12/2020) malam.

Eryda menuturkan, selain dua orang tewas, satu orang mengalami luka berat. Yaitu Susan Regina Maesaroh (16), pelajar asal Dusun Cikandang Keusal RT 02/04, Desa Raharja, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Susan, kata Eryda, merupakan korban yang dibonceng oleh korban tewas M Naufal.

"Jadi total korban ada 8 orang. Dua meninggal dunia, satu luka berat dan lima orang lainnya mengalami luka ringan," tutur Eryda.

Kronologi kejadian

Eryda menjelaskan, peristiwa berawal saat truk jungkit (dump truck) bernopol Z 9355 HB, yang dikemudikan Deni Susanto, warga Kampung Simpati, RT 04/05, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, diduga mengalami rem blong.

Truk jungkit itu diduga mengalami rem blong, datang dari arah Bandung menuju Sumedang.

Ketika melintasi medan jalan lurus sedikit menurun di lokasi kejadian, truk jungkit menabrak dua unit sepeda motor Yamaha Mio J bernopol F 6364 RC yang dikemudikan Ega Putra Pamungkas, dan motor Honda Beat bernopol Z 5671 AAG yang dikemudikan Muhammad Naufal berboncengan dengan Susan Regina Maesaroh.

"Dump truck menabrak dua sepeda motor yang melaju searah  di depannya. Kemudian dump truck menabrak lagi gerobak siomay yang berada di bahu jalan sebelah kiri," sebut Eryda.

Kemudian, kata Eryda, setelah menabrak gerobak siomay, truk jungkit yang mengalami rem blong itu juga menabrak bagian belakang angkutan kota 08 bernopol Z 1956 AC, yang dikemudikan sopir Dedi dengan membawa lima orang penumpang.

Kelima penumpang itu masing-masing bernama Cecep Iwan, Mulyanto, Awati, Dedeh, dan Cucum.

"Kendaraan angkot 08 ini terdorong ke depan serong kanan, kemudian menabrak seorang penyeberang jalan bernama Yaya Mulyana," tutur Eryda.

Setelah itu, kata Eryda, bagian depan angkot menyenggol Mitsubishi Pajero Sport D 1597 VCN yang dikemudikan Dede Mulyana, yang datang dari arah berlawanan.

Selanjutnya mobil Pajero menyenggol truk tronton Hino, lalu berbenturan dengan Colt Diesel bernopol E 9356 VC, yang dikemudikan Enco Karsa.

Baca juga: Truk Tabrak 4 Kendaraan dan Gerobak di Sumedang, 1 Orang Tewas

Tak sampai di situ, kata Eryda, truk jungkit juga menghantam tiga unit toko milik Hj Iar dan sepeda motor Honda Kharisma bernopol D 6346 VK milik Agus Pramono yang terparkir di teras depan toko tersebut.

"Faktor kendaraan saat ini masih dalam lidik kelaikan teknik dan layak  jalan," kata Eryda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com