Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat di Ladang Singkong Korban Pembunuhan, Pelakunya Sakit Hati Diejek Miskin

Kompas.com - 01/12/2020, 21:55 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial S (20) warga Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, tega membunuh temannya yang berinisial AP (14).

S tega membunuh AP karena tersinggung akibat dibilang miskin dan tidak bakal mampu membeli ponsel.

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan, pengungkapan kasus pembunuhan itu bermula dari laporan orangtua korban pada Minggu (29/11/2020) malam.

Ketika itu, orangtua korban melaporkan anaknya tidak kembali ke rumahnya sejak Jumat (27/11/2020).

Lalu, pada Senin (30/11/2020), ada penemuan mayat di kebun singkong yang tertutup daun singkong dan pepaya.

Baca juga: Mayat Remaja Berusia 14 Tahun Ditemukan di Ladang Singkong

Setelah diidentifikasi, mayat itu merupakan AP yang dilaporkan hilang oleh orangtuanya.

"Kemudian, sejak itu anggota di lapangan melakukan upaya penyelidikan dan mengirim anak ini RSSA Kota Malang untuk dilakukan otopsi dan dari otopsi inilah ditemukan adanya kejanggalan-kejanggalan," kata Hendri, dalam rilis di Mapolres Malang, Selasa (1/12/2020).

Kejanggalan itu berupa adanya bekas cekikan di leher korban dan adanya daun singkong serta pepaya yang menutupi jasad korban.

"Ada bekas cekikan di leher mayat. Kemudian, juga adanya daun pepaya dan daun singkong yang digunakan untuk menutupi mayat. Jadi, jelas ada tujuan menghilangkan jejak dari mayat tersebut," ujar dia.

Berdasarkan hasil penyelidikan, jajaran Polres Malang berhasil menemukan pelaku pembunuhan, yakni remaja berinsial S.

Pelaku dan korban awalnya nongkrong di sebuah warung.

Saat nongrong itu, pelaku menanyai korban yang membawa ponsel baru. Korban lantas mengatakan bahwa pelaku miskin dan tidak mungkin bisa membeli ponsel baru.

"Pada saat nongkrong ini ada ucapan dari si korban yang cukup menyinggung perasaan si pelaku. Yaitu karena korban sedang menggunakan HP yang baru, kemudian dikomentari oleh pelaku, HP-mu baru ya. Dijawab oleh korban, iya, kamu orang miskin, kamu tidak akan bisa beli HP seperti saya," kata Hendri, menirukan percakapan korban dan pelaku.

 

Pelaku merasa tersakiti oleh perkataan korban hingga akhirnya muncul keinginan untuk menghabisi korban.

"Ternyata ucapan ini sangat menyinggung pelaku sehingga memunculkan niat untuk menghabisi nyawa korban yang notabene masih anak-anak," kata dia.

Pelaku lantas menjebak korban dengan mengajaknya ke tempat yang gelap, yakni di belakang Pasar Peteng pada Jumat (27/11/2020) pukul 01.00 WIB.

Pelaku mengajak korban ke lokasi itu dengan alasan ingin melihat jaring penangkap burung.

Pelaku lantas mencekik korban hingga tidak sadarkan diri. Tidak lama kemudian korban sadar dan berusaha lari.

Melihat hal itu, pelaku mengejar korban hingga ke kebun singkong. Di lokasi itu, pelaku kembali mencekik korban hingga meninggal dunia.

"Si pelaku yang panik langsung melakukan upaya pengejaran sampai akhirnya bisa ditangkap lagi di kebun singkong. Di kebun singkong inilah akhirnya pelaku mencekik korban sehingga benar-benar diyakinkan bahwa si korban meninggal dunia," kata dia.

Baca juga: Keponakan Mahfud MD: Massa Ancam Bakar Rumah Jika Rizieq Shihab Dipenjara

Untuk memastikan, pelaku menunggui korban hingga dua jam di lokasi.

"Baru jam 05.00 si pelaku meninggalkan tempat dan korban ditinggalkan begitu saja di tempat tersebut dengan ditutupi oleh daun pepaya atau daun singkong. Pelaku membawa kabur handphone dan barang-barang lainnya milik korban," kata dia.

Sementara itu, S tidak menampik bahwa dirinya membunuh korban akibat jengkel diejek miskin dan tidak bakal mampu membeli ponsel baru.

"Kesal karena mengejek. (Dibilang) orang miskin enggak bisa beli HP," kata dia.

Pelaku disangka dengan Pasal 80 Ayat 3 juncto Pasal 76C UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com