Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima dengan Putusan KPU, Rumah Calon Bupati Boven Digoel Dibakar Massa, Ini Faktanya

Kompas.com - 01/12/2020, 19:28 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Situasi jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Boven Digoel, Papua, memanas.

Rumah calon bupati Boven Digoel Chaerul Anwar dibakar massa, pada Senin (30/11/2020).

Hal itu disebabkan karena massa salah satu pendukung paslon tidak terima setelah KPU mencoret jagonya lantaran dinilai tidak memenuhi syarat mengikuti Pilkada.

Terkait dengan insiden itu, Polda Papua mengirim tambahan pasukan dari Brimob untuk membantu menjaga keamanan.

Baca juga: Rumah Wakil Bupati Boven Digoel Dibakar Massa, Ini Dugaan Penyebabnya

Rumah wakil bupati dibakar

Ilustrasi kebakaranMuhamad Syahri Romdhon/kompas TV Ilustrasi kebakaran

Aksi anarkistis yang dilakukan massa pendukung pasangan Yusak Yaluwo-Yakobus itu terjadi pada Senin sekitar pukul 15.30 WIT.

Saat kejadian itu, massa awalnya melakukan konvoi di pusat Tanah Merah, ibu kota Boven Digoel.

Sesaat kemudian, mereka bergerak menuju rumah calon bupati yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Boven Digoel Chaerul Anwar dan melakukan aksi pembakaran.

Saat kejadian itu, petugas gabungan yang berusaha menghalau aksi mereka sempat kewalahan. Sebab, jumlah massa yang terlibat mencapai ratusan.

"Kami bersama TNI sudah berupaya mencegah aksi massa. Namun, massa yang berjumlah sekitar 400 orang ini tetap nekat membakar rumah tersebut," kata Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, dikutip dari Kompas.id, Selasa (1/11/2020).

Baca juga: 400 Warga Bakar Rumah Calon Bupati Boven Digoel, Papua, Anggota Polisi Luka Terkena Panah

Bentrok dengan petugas

Pengeroyokan.Tribunnews.com Pengeroyokan.

Tak sampai disitu, setelah melakukan pembakaran rumah calon bupati itu massa yang emosi kemudian bergerak menuju kantor KPU setempat.

Namun, aksi anarkis yang dilakukan di lokasi tersebut berhasil digagalkan petugas keamanan.

Akibat bentrokan itu, salah satu anggota polisi diketahui mengalami luka akibat terkena busur panah.

"Massa dengan menggunakan senjata tajam seperti panah menyerang ke kantor kantor KPU. Akibatnya, salah satu anggota kami terluka di punggung kiri karena terkena busur panah," tutur Ahmad.

Baca juga: Rumah Calon Bupati Dibakar Massa, Polda Papua Kirim 2 Peleton Brimob ke Boven Digoel

Polda tambah pasukan

Ilustrasi Brimob.KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Ilustrasi Brimob.

Menyikapi insiden itu, Polda Papua langsung menerjunkan dua peleton pasukan Brimob dari Kabupaten Merauke ke Boven Digoel.

"Kami telah mendorong dua peleton dari kompi Merauke untuk merapat ke Boven Digoel," ujar Wakapolda Papua, Irjen Matius Fakhiri, melalui rilis, Selasa (1/12/2020).

Untuk mengantisipasi gangguan keamanan jelang Pilkada itu, polisi juga bekerjasama dengan aparat TNI.

Saat ini, dikatakan Matius, situasi keamanan pasca-kerusuhan di Boven Digoel sudah berlangsung kondusif.

"Tadi pagi beberapa personel juga telah melakukan pembersihan di beberapa titik yang dilakukan pemalangan menggunakan ban bekas yang dibakar. Saat ini anggota masih terus melakukan penjagaan di Kantor KPU Boven Digoel guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Matius.

Baca juga: Detik-detik 400 Warga Bakar Rumah Calon Bupati Boven Digoel, Papua

Berkoordinasi dengan KPU dan paslon

Ilustrasi KPULUCKY PRANSISKA Ilustrasi KPU

Selain menambah pasukan keamanan, Matius mengatakan juga akan melakukan koordinasi dengan KPU serta masing-masing paslon.

"Saya juga akan bertemu dengan Komisioner KPU Provinsi untuk membahas bagaimana langkah-langkah kedepan untuk pengamanan Pemilukada," kata dia.

"Pasangan calon sendiri juga telah menemui massa dan meminta maaf kepada aparat atas insiden di luar kontrol," kata dia.

Dengan upaya preventif yang dilakukan itu, pihaknya berharap bisa menekan gesekan dan meredam situasi yang sempat memanas jelang Pilkada serentak.

Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta, David Oliver Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com