Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Meletus, Truk dan Alat Berat Penambang Pasir di Lumajang Terjebak Lahar Panas

Kompas.com - 01/12/2020, 14:57 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Lahar panas Gunung Semeru menerjang aliran Sungai Besuk Kobokan, Selasa (1/12/2020). Sungai itu dilanda lahar panas setelah erupsi Gunung Semeru pada dini hari tadi.

Dikutip dari Tribunjatim.com, sungai yang biasanya dimanfaatkan warga untuk menambang pasir itu telah dipenuhi lahar panas.

Material vulkanik tersebut masih terlihat mengeluarkan asap tebal.

Salah satu petugas yang berjaga di lokasi tambang, Muhammad mengatakan, lahar panas datang sekitar pukul 02.30 WIB.

Baca juga: Saya dan Istri Langsung Syok, Ternyata Anak Kami Satu-satunya Sudah Meninggal

"Langsung datang tiba-tiba, tidak ada tanda-tanda suara gemuruh maupun tanda-tanda kayak api," ujar Muhammad dikutip dari Tribunjatim, Selasa (1/12/2020).

Saat lahar panas datang, seluruh penambang pasir yang berada di sungai berhasil menyelamatkan diri.

Namun, ada dua truk dan satu ekskavator yang tak bisa diselamatkan dan diterjang lahar panas.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, lahar panas masih terus melanda daerah aliran sungai (DAS) di sekitar Lumajang.

 

Ketinggian lahar panas itu mencapai 30 meter dari dasar sungai.

"Dan pasirnya masih panas," terangnya.

Thoriqul meminta masyarakat segera menjauhi lokasi sekitar daerah aliran sungai.

Baca juga: Pendakian Ditutup Sehari Sebelum Erupsi, Masih Adakah Pendaki di Gunung Semeru?

Ia khawatir lahar panas itu mengeluarkan letupan sekunder.

"Dikhawatirkan ada letupan sekunder terjadi. Apalagi kalau sewaktu-waktu hujan yang tentu arusnya ke mana-mana sehingga semua harus waspada, terutama masyarakat di sekitar DAS," kata Thoriqul seperti dikutip dari Antara.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Gunung Semeru Meletus, Truk dan Alat Berat Penambang Pasir di Lumajang Terjebak Lahar Panas 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com