Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini Gunung Semeru Meletus, Keluarkan Awan Panas hingga Warga Diminta Mengungsi

Kompas.com - 01/12/2020, 13:24 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Gunung Semeru di Jawa Timur, meletus dan mengeluarkan awan panas, Selasa (1/12/2020) dini hari.

Luncuran awan panas Gunung Semeru terjadi selama hampir tiga jam.

Karena aktifitas gunung yang terus meningkat, warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru pun diminta untuk mengungsi.

Meski meletus dan mengeluarkan awan panas, status Gunung Semeru masih pada leve II atau waspada.

Berikut fakta terkini Gunung Semeru meletus yang Kompas.com rangkum:

1. Keluarkan awan panas selama tiga jam hingga meluncur 11 kilometer

Tangkapan layar akun Instagram resmi TNBTS yang menunjukkan luncuran lava pijar di Gunung Semeru.KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Tangkapan layar akun Instagram resmi TNBTS yang menunjukkan luncuran lava pijar di Gunung Semeru.

Pengamat Gunung Api Semeru di Pos Pantau Api (PGA) Sawur, Lumajang, Yadi Yuliandi mengatakan, luncuran awan panas dari Gunung Semeru terjadi dua kali, yakni pada pukul 01.23 WIB dan 01.45 WIB.

"Satu awan panas guguran yang satu awan panas letusan," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa.

Awan panas tersebut meluncur ke arah Curah Besuk Kobokan hingga 11 meter.

Luncuran itu disebabkan karena durasi kemunculan awan panas yang cukup lama, yakni tiga jam.

"Jarak 11 kilometer itu karena terus-terusan. Dia (awan panas letusan) keluarnya bertahap makanya dorong lagi dorong lagi sampai 11 kilometer meter," jelasnya.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Keluarkan Awan Panas Selama Hampir 3 Jam

 

2. Kesaksian warga

Warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang diminta untuk mengungsi, Senin (1/12/2020). surya.co.id/tony hermawan Warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang diminta untuk mengungsi, Senin (1/12/2020).

Iwan salah satu warga Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Prunojiwo mengatakan, fenomena itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, guguran lava itu menyerupai awan panas.

"Memang pukul 02.00 itu laju luncuran lava panas itu semakin besar hingga pukul 02.20 secara kasat mata seperti guguran awan panas," ujarnya, Selasa, dikutip dari TribunMadura.com.

Kata Iwan, kali ini, guguran yang keluar dari kawah Jonggring Saloko terjadi lebih besar dari biasanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com