Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Meletus, Awan Panas Meluncur 11 Kilometer Selama 3 Jam, Warga Panik dan Mengungsi

Kompas.com - 01/12/2020, 12:42 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

KOMPAS.com - Gunung Semeru meletus pada Selasa (1/12/2020) menyebabkan awan panas letusan terus meluncur ke arah Curah Besuk Kobokan hingga sepanjang 11 kilometer.

Luncuran sepanjang itu disebabkan karena durasi kemunculan awan panas yang cukup lama, yakni selama tiga jam.

"Jarak 11 kilometer itu karena terus-terusan. Dia (awan panas letusan) keluarnya bertahap, makanya dorong lagi dorong lagi sampai 11 kilometer meter," kata Pengamat Gunung Api Semeri di Pos Pantau Gunung Api Sawur, Yadi Yuliandi.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Warga Berbondong-bondong Mengungsi

Dua kali luncuran

Warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang diminta untuk mengungsi, Senin (1/12/2020). surya.co.id/tony hermawan Warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang diminta untuk mengungsi, Senin (1/12/2020).
Yadi Yuliandi mengatakan, luncuran awan panas terjadi dua kali pada Selasa (1/12/2020) dini hari.

Luncuran pertama terjadi pukul 01.23 WIB, dan kedua 01.45 WIB.

"Satu awan panas guguran yang satu awan panas letusan," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (1/12/2020).

Status Gunung Semeru kini dalam level II waspada.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Keluarkan Awan Panas Selama Hampir 3 Jam

 

Bunga edeweiss di Gunung Semeru.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Bunga edeweiss di Gunung Semeru.
Warga mengungsi

Warga yang tinggal di kaki Gunung Semeru mengungsi akibat erupsi tersebut.

Diketahui ada dua kecamatan yang terdampak yakni Pronojiwo dan Candipuro.

Warga segera turun menggunakan mobil pikap atau berboncengan sepeda motor begitu mendengar suara gemuruh dari Gunung Semeru.

Salah satu warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Aisyah mengatakan, harus meninggalkan rumah karena hujan abu Gunung Semeru kini telah melanda permukimannya.

"Mengungsi ke rumah saudara karena takut kalau bertahan di sini," kata Aisyah, dikutip dari Surya, Selasa.

Aisyah mengaku, sebelum warga panik mengungsi, dirinya mendengar suara letusan Gunung Semeru sekitar pukul 02.00 WIB ketika tengah tertidur.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Andi Hartik | Editor: David Oliver Purba), Surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com