"Dan sebagai bukti mereka tetap setia kepada ISIS (kelompok yang menamakan diri Negara Islam)."
Karena itu baginya, tidak ada jalan lain selain menyiapkan pasukan khusus.
"Ini bukan kelompok yang bisa digalang dengan lunak. Mereka ini prinsipnya membunuh atau terbunuh. Dialog juga tidak bisa."
Baca juga: BNPT Sebut Teroris MIT Bunuh Keluarga di Sigi karena Tak Ingin Tinggalkan Jejak
Tapi di sisi lain, Koalisi Jaringan Masyarakat Sipil menyerukan ke kepolisian agar mengutamakan pendekatan pidana bukan militer untuk menangkap Ali Kalora.
Perwakilan koalisi dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhamad Isnur, meminta supaya peristiwa yang terjadi di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, "tidak dijadikan justifikasi untuk melakukan kekerasan baru terhadap sipil".
"Makanya kami sampaikan, ini ranah keamanan, hukum pidana yang mana kendalinya berada di bawah kepolisian," imbuh Isnur kepada BBC News Indonesia.
Pihaknya juga meminta pemerintah pusat dan pemda untuk melakukan pemulihan kepada warga setempat serta membangun kembali rumah yang dibakar.
"Jangan sampai warga jadi takut dan malah seperti tidak mendapat perlindungan."
Baca juga: Kutuk Aksi Teror di Sigi, Ketua MPR: Jangan Biarkan Negara Kalah oleh Kelompok Teroris
Kendati dia mengakui, perburuan pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu terhambat kondisi geografis.
"Di sana memang karena luas sekali, gunungnya itu luas sekali. Yang jelas, selain luas, kemudian untuk kondisi geografisnya itu kan hutan dan berbukit-bukit, itu juga sehingga menyulitkan Satgas Tinombala dalam melakukan pencarian," tutur Kapolda Sulawesi Tengah, Rakhman Baso, dalam konferensi pers di rumah jabatan Kapolda Sulteng pada Minggu (29/11/2020) seperti yang dilaporkan BBC Indonesia.
Baca juga: Mengapresiasi Sikap Pemerintah terhadap Tragedi Sigi
Saat ini, katanya, tim gabungan Polri-TNI dalam Satgas Tinombala akan melakukan penyekatan di sekitar lokasi hutan Palolo, Kecamatan Sigi.
"Untuk strategi, itu kami tidak bisa ungkapkan, maaf ya," katanya.
Adapun mengenai senjata yang digunakan kelompok teror itu, menurut informasi polisi satu pucuk senjata laras panjang jenis M16, dan satu pucuk pistol.
Keberadaan mereka pun diduga semakin terdesak.
Baca juga: Teror di Sigi, Idham Azis Perintahkan Polisi Tembak Mati Anggota MIT apabila Melawan