Dalam menjalani tugasnya, Senin tidak sendiri, ia dibantu delapan rekannya. Mereka mendapat tugas sebagai penggali makam Covid-19 dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Samarinda.
Setiap harinya, mereka bekerja di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jannah Raudlatul Jannah, Jalan Serayu, Kelurahan Tanah Merah, Samarinda.
Kata Senin, dalam satu hari mereka harus menyiapkan enam liang lahat untuk jenazah pasien Covid-19 yang meninggal. Satu liang diberi upah Rp 500.000.
Baca juga: Ini Alasan Ketua RT Tolak Pemakaman Perawat di Semarang
Jika dalam sehari lubang-lubang yang disiapkan terisi penuh, lanjut Senin, mereka pun harus menyiapkan lubang baru.
“Begitu seterusnya. Pokoknya setiap hari ini pasti ada lubang kosong yang kita siapkan,” ungkapnya.
Masih dikatakan Senin, pada pertengahan Oktober 2020 lalu, mereka pernah memakamkan 10 jenazah dalam satu hari. Mereka pun terpaksa menyiapkan lubang secara mendadak.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 30 November 2020