PADANG, KOMPAS.com--Pihak Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, melalukan pengawasan yang ketat terhadap pondok pesantren yang menjadi klaster Covid-19. Sebanyak 137 santri terpapar Covid-19 di salah satu pesantren di Padang Panjang.
"Kita tidak ada melakukan lockdown terhadap pesantren tersebut. Kita hanya melakukan pengendalian penyebaran saja. Caranya adalah dengan membatasi orang keluar masuk di pesantren tersebut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang, Nuryanuwar, Senin (30/11/2020) yang dihubungi melalui telepon.
Dikatakan Nuryanuwar pembatasan ketat terhadap aktivitas keluar masuk di pesantren tersebut dilakukan sampai semua santri yang positif Covid-19 sembuh.
"Saat ini santri yang positif Covid-19 tersebut menjalani isolasi. Jika semuanya sudah sembuh maka baru normal lagi kegiatan keluar masuknya," ungkapnya.
Baca juga: Klaster Pesantren Padang Panjang Bertambah 81 Kasus Covid-19, 400 Santri Di-tracing
Jumlah santri yang terpapar positif Covid-19 adalah sebanyak 137 orang. "Sampai saat ini belum ada penambahan. Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi, " ungkapnya.
Klaster pondok pesantren ini menjadi salah satu penyumbang terbanyak kasus positif Covid-19 di Kota Padang Panjang.
"Awalnya yang terkena satu orang, kemudian dilakukan tracking, didapatkan lima orang, kemudian 49 orang dan akhirnya sampai secara keseluruhan 137 orang, " ungkapnya.
Warga diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak (3M).
"Untuk saat ini hanya dengan mematuhi protokol kesehatan untuk mengatasi penyebaran virus corona ini, sampai ditemukan vaksinnya," sebutnya.
Baca juga: 469 Petugas KPPS Kota Padang Reaktif Covid-19, Jika Positif Tidak Akan Diganti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.