Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng, Tertinggi di Indonesia, Dinkes Berdalih Salah Data

Kompas.com - 30/11/2020, 19:26 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Jumlah penambahan kasus harian Covid-19 di Jawa Tengah pada Minggu (29/11/2020) mengalami lonjakan paling tinggi secara nasional.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada hari tersebut tercatat penambahan kasus baru di Jawa Tengah sebanyak 2.036 orang.

Penambahan kasus baru itu lebih tinggi jika dibanding DKI Jakarta yang hanya sebanyak 1.431 orang.

Akibat tingginya penambahan kasus baru tersebut, bahkan Jateng menjadi sorotan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Jumlah Kasus Harian Covid-19 Jateng Tertinggi di Indonesia, Begini Respons Ganjar...

Disebut ada kekeliruan data

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto PrabowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengaku terkejut dengan rilis data yang disampaikan oleh Satgas Covid-19 pusat.

Sebab, penambahan kasus baru di Jateng pada hari yang sama disebut hanya sebanyak 844 orang. Namun, data pusat justru membengkak menjadi 2.036 orang.

“Itu mengagetkan kita semuanya, bahwa dikatakan dalam rilis itu Jateng tertinggi di Indonesia pada tanggal 29 November dengan jumlah kasus 2.036. Ini berbeda jauh dari data kami, yang hanya 844 penambahannya,” kata Yulianto dalam siaran pers, Senin (30/11/2020).

Terkait dengan perbedaan data itu, pihaknya mengaku selama ini sudah berulang kali melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 pusat.

“Kami terus komunikasi dengan pusat terkait perbaikan data ini. Kami meminta agar pusat mengambil saja data di website kami, corona.jatengprov.go.id karena itu sudah pasti benar. Ini saran yang kami sampaikan ke pusat, agar menjadi perhatian,” jelasnya.

Baca juga: Jokowi Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng, Dinkes Sebut Ada Kekeliruan Dobel Data

Data ganda

Ilustrasi grafik.SHUTTERSTOCK/HALIM QD Ilustrasi grafik.

Yulianto mengatakan, dari evaluasi yang dilakukan juga ditemukan dobel data sebanyak 694 kasus dari data yang dirilis oleh pusat.

Dobel data yang dimaksud di antaranya ditemukan nama satu pasien yang ditulis sampai lima kali.

Selain itu, banyak kasus lama yang kembali dimasukkan dalam rilis pada 29 November 2020 tersebut.

“Selain itu, kami temukan juga ada 75 orang yang pada minggu sebelumnya sudah dirilis, kemarin dirilis lagi. Untuk temuan 519 yang dobel data itu, ada satu nama yang ditulis sampai empat hingga lima kali sehingga total data yang dobel sebanyak 694 kasus. Itu hari itu saja, ya saat rilis Jateng tambah 2.036,” jelasnya.

“Jadi, dari jumlah penambahan kasus yang disebut Satgas Covid-19 sebanyak 2.036 itu, ternyata ada dobel data banyak. Selain itu, juga kasusnya sudah lama, bahkan sudah beberapa bulan yang lalu baru dirilis kemarin,” tambahnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 30 November 2020

Ganjar minta warga tidak panik

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk tidak panik dengan lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah seperti yang telah dirilis pusat.

Namun demikian, pihaknya tetap mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kesadaran terhadap protokol kesehatan.

Terkait dengan perbedaan data antara pusat dengan daerah tersebut, pihaknya sudah meminta timnya untuk melakukan sinkronisasi.

Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses data kasus Covid-19 melalui situs https://corona.jatengprov.go.id.

“Karena kawan-kawan selalu melakukan update data, maka pemprov secara terbuka menyampaikan kepada publik melalui situs resmi itu,” katanya.

Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com