Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ditangkap, 2 Pelaku Money Politics Diduga Kabur ke Malaysia

Kompas.com - 30/11/2020, 18:16 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Berawal dari tangkap tangan masyarakat Sebatik

Kasus dugaan money politics di Pulau Sebatik sempat viral akibat unggahan video di media sosial pada 20 November 2020.

Dalam video berdurasi 2 menit 41 detik tersebut, sejumlah masyarakat di Desa Lallo Sallo, Kecamatan Sebatik Utara beramai-ramai mengamankan pelaku penyebar amplop berisi uang.

Terlihat seorang pemuda berambut ikal dengan mengenakan kaus abu-abu dilapisi kemeja jeans terbuka, diarak ke sebuah bangunan mirip garasi mobil dan diminta membuka isi tasnya yang berisi puluhan amplop berisi uang.

Baca juga: Viral Video Masyarakat Sebatik Amankan Pria Pelaku Serangan Fajar Jelang Pilkada

Ada dua amplop biru dan putih yang akan dibagikan kepada masyarakat di Desa Lallo Sallo.

"Kemarin itu ada anak muda gerak geriknya buat orang curiga, tanya alamat, tanya nama orang dan macam-macam. Waktu itu ada yang bilang kalau dia bagi bagi amplop berisi uang untuk pemenangan paslon, kami ramai ramai minta dia buka tasnya, ternyata isinya puluhan amplop berisi uang," ujar Muhammad Djafar, salah satu warga yang ikut mengamankan pemuda tersebut, saat dihubungi, Sabtu (21/11/2020).

Dalam tas hitam pemuda tersebut, didapati kertas berisi nama penanggung jawab, daftar nama nama masyarakat yang akan dibagi amplop, serta nomor TPS tempat penerima serangan fajar akan mencoblos.

Masyarakat lalu ramai ramai menginterogasinya dan memintanya mengaku dari siapa amplop tersebut dan dari Paslon mana sumbernya.

Baca juga: Derita Bocah Berusia 8 Tahun di Nunukan, Dicekoki Susu Campur Sabu hingga Diduga Kleptomania

Mereka juga meminta pemuda itu memperlihatkan isi amplop yang dibawanya.

"Ada sekitar lima ikat, kami hitung ada 50 amplop. Jadi satu paket itu berisi dua amplop yang dibagikan ke banyak nama di daftar itu, isinya Rp 300.000 dan Rp 200.000, itu untuk sepaket calon bupati dan calon gubernur, totalnya mungkin Rp 25 juta," kata Djafar.

Djafar mengatakan, aksi tersebut cukup nekat, karena dilakukan pada siang hari saat masyarakat berlalu lalang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com