Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka "Stunting" di Sumedang Naik 3,28 Persen Akibat PSBB

Kompas.com - 30/11/2020, 17:48 WIB
Aam Aminullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Akibat pandemi Covid-19, angka stunting di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, naik 3,28 persen pada tahun 2020 ini.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang Nia Sukaeni mengatakan, pada tahun 2020 ini ada 9.044 atau 12,05 persen anak yang tersebar di 26 kecamatan se-Kabupaten Sumedang mengalami stunting.

Angka ini, kata Nia, mengalami kenaikan sebesar 3,28 persen jika dibandingkan dengan angka stunting pada tahun 2019 yaitu sekitar 8,7 persen.

"Kenaikan angka stunting di Kabupaten Sumedang ini disebabkan Pandemi Covid-19. Salah satu penyebabnya akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu," ujar Nia kepada Kompas.com usai Ekspos Data Stunting Kabupaten Sumedang tahun 2020 di kantor Dinas Kesehatan Sumedang, Senin (30/11/2020) siang.

Baca juga: Pemerintah Terus Dorong Percepatan Mencegah Stunting di Desa

Nia menuturkan, pelaksanaan PSBB menghambat aktivitas ekonomi warga yang selanjutnya berdampak pada peningkatan angka stunting.

Nia menyebutkan, secara proporsi besaran masalah gizi balita pada seluruh manifestasi di Kabupaten Sumedang berada di bawah ambang batas masalah menurut WHO.

"Akan tetapi, jika dibandingkan dengan Bulan Penimbangan Balita (BPB) tahun 2019, terjadi peningkatan persentase kasus underweight, wasting, dan stunting," tutur Nia.

Nia mengatakan, berdasarkan batas masalah underweight lebih dari 10 persen, terdapat enam kecamatan yang termasuk rawan gizi.

Yaitu, Kecamatan Jatinangor, Cibugel, Jatigede, Ganeas, Jatigede, Ujungjaya, dan Surian.

Sedangkan, kata Nia, berdasarkan batas masalah wasting lebih dari 5 persen, Kecamatan Jatinangor, Ujungjaya, Cisitu, Tomo, Cibugel, dan Surian memiliki jumlah kasus gizi kurang terlalu banyak.

"Dan berdasarkan batas masalah stunting lebih dari 20 persen, Kecamatan Tanjungmedar dan Cibugel memiliki jumlah kasus balita stunting terlalu banyak," sebut Nia.

Nia menyebutkan, dengan data tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang akan melakukan langkah-langkah sebagai upaya intervensi stunting pada tahun 2021.

"Kami akan melakukan sejumlah langkah. Mulai dari melakukan perluasan jangkauan implementasi strategi pelayanan gizi pada masa pandemi Covid-19 untuk mencegah unmet need layanan gizi terstandar," tutur Nia.

Baca juga: Pemerintah Daerah Diminta Kreatif Turunkan Angka Stunting

Selain itu, kata Nia, upaya lainnya untuk mengintervensi kasus stunting di Sumedang yaitu dengan melakukan penguatan manajemen data untuk surveilans gizi melalui implementasi aplikasi e-PPGBM (Pencatatan dan pelaporan berbasis masyarakat dengan teknologi elektronik) di tingkat desa, puskesmas hingga Dinas Kesehatan.

"Pada tahun 2021 nanti juga kami akan meningkatkan konvergensi program-program intervensi stunting lintas sektor di tiap tingkatan pemerintahan, terutama di desa yang menjadi lokus prioritas," kata Nia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com