Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Suami Saya Salah, tapi Tolong, Jangan Bawa Keluarga"

Kompas.com - 30/11/2020, 05:44 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Keluarga lima anggota klub Harley Owner Group (HOG) Bandung Siliwangi Chapter yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat, meminta maaf secara terbuka.

Mereka meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas tindakan yang dilakukan keluarganya.

Istri dari salah satu tersangka berinisial MS, Rizki Ananda sadar, banyak pihak yang tersakiti dengan tindakan suaminya.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada institusi yang tersinggung dengan perbuatan suaminya.

Rizki mengatakan, permintaan maaf itu dilakukan untuk membuat susana lebih tenang di dunia maya. Setelah kasus pengeroyokan itu, Rizki mengaku kerap mendapat teror di dunia maya.

Baca juga: Berkas Lengkap, Kasus Klub Moge Keroyok Anggota TNI Dilimpahkan ke Kejaksaan

Teror juga dialami anak-anaknya.

"Oke suami saya salah, tapi tolong, jangan bawa keluarga," kata Rizki di Hotel Mercure, Jalan Supratman, Kota Bandung, Minggu (29/11/2020).

Selain keluarga, bisnis yang dimiliki Rizki juga beberapa kali diserang warganet di media sosial.

"Customer saya juga ditampilkan di instagram dan medsos lainnya. Tapi keluarga paling besar merasakan kerugian," ungkapnya sambil terisak-isak.

Rizki berharap, apa yang dilakukan suaminya tidak membuat keluarganya menjadi tertekan.

 

Anggota TNI dikeroyok geng motor gede di Bukittinggi, Sabtu (30/10/2020)Foto: Screenshot video Anggota TNI dikeroyok geng motor gede di Bukittinggi, Sabtu (30/10/2020)
Ia pun menyodorkan sejumlah bukti cuitan dan komentar di media sosial yang bernada teror dan perundungan kepada awak media.

"Sampai rumah saya mau dibakar," kata dia.

Rizki berpikir untuk melaporkan teror itu ke polisi.

"Mungkin kami akan melaporkan kalau suami saya sudah bisa pulang. Akan kami laporkan dan sudah kita simpan semua datanya dan akan kita proses semua," tuturnya.

Sementara itu, orangtua tersangka berinisial JAD, Rosdiana meminta maaf atas tindakan anaknya kepada seluruh masyarakat.

Baca juga: Jumlah Kasus Harian Covid-19 Jateng Tertinggi di Indonesia, Begini Respons Ganjar...

Rosdiana membantah tindakan itu dilakukan karena anaknya tak menyukai TNI. Menurutnya, anaknya sangat mencintai TNI.

"Anak saya juga dilahirkan di keluarga TNI, kakeknya tentara, buyutnya tentara, jadi mereka yang di luar sana tidak perlu mengajarkan anak saya mencintai TNI. Karena dia menyintai TNI seperti menyintai kakeknya sendiri," tutur Rosdiana.

Bisa hentikan teror

Penasehat hukum empat anggota HOG Bandung Siliwangi Chapter yang ditetapkan sebagai tersangka, Aldi Santika mengatakan, pihaknya mengapresiasi TNI dan Polri yang terus mengawal proses hukum kasus tersebut.

"Saya mengapresiasi pihak TNI-Polri dengan proses hukum secara profesional berjalan. Kami menghargai proses hukum tersebut tersebut dan bukan berarti tidak-tanduk atau insiden tersebut harus dibenarkan," tuturnya.

 

Ilustrasi media sosial.DW INDONESIA Ilustrasi media sosial.
Aldi juga berharap permintaan maaf yang disampaikan keluarga bisa menghentikan teror dan tekanan dari warganet di media sosial.

"Kita harus lihat apa yang disampaikan keluarga. Efek domino dari kejadian tersebut dirasakan keluarga dengan kearifannya berbagai pihak telah meminta maaf dan kita sama-sama menghargai proses hukum, kita juga harus menegakkan praduga tak bersalah terhadap klien saya," jelasnya.

Baca juga: Keluarga Anggota Klub Moge yang Keroyok Anggota TNI Minta Maaf, Mengaku Diteror di Medsos

Aldi berharap, sidang yang digelar pekan depan bisa berjalan lancar.

"Besar harapan kami tidak ada hal yang tidak diinginkan dalam sidang nanti yang Insya Allah minggu depan akan disidangkan," kata dia.

(KOMPAS.com/Putra Prima Perdana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com