Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hari Pencarian, Orang Rimba yang Tenggelam di Sungai Batanghari Ditemukan Meninggal

Kompas.com - 29/11/2020, 19:34 WIB
Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Setelah tiga hari pencarian, jenazah orang rimba bernama Nyilat (20) yang tenggelam di Sungai Batanghari, akhirnya ditemukan, Minggu (29/11/2020).

Nyilat tenggelam di Sungai Batanghari pada Kamis (26/11/2020) pagi. 

"Jenazah orang rimba yang telah ditemukan sudah ditemukan, setelah pencarian selama tiga hari," kata Sekretaris BPBD Batanghari, Samral Lubis melalui pesan singkat, Minggu (29/11/2020).

Samral mengatakan, tim sempat kesulitan melakukan pencarian karena debit sungai terus meningkat dan arusnya sangat deras.

Baca juga: Aksinya Terekam CCTV, Pencuri 27 Tanaman Aglonema di Pekanbaru Ditangkap

Dalam pencarian itu, BPBD Batanghari mengerakan dua tim reaksi cepat, dua grup Basarnas, dan dua tim perahu karet.

Petugas juga membawa perahu pilytelin pelampung, tenda, senter, genset dan perangkat penerangan karena harus bermalam di lokasi.

Jenazah ditemukan di wilayah Desa Sungai Ruan Ilir. Sekitar 10 kilometer dari lokasi tenggelam.

Setelah ditemukan, jenazah Nyilat dibawa ke Puskesmas Sungai Rengas untuk divisum. 

Kronologi tenggelam

Paman korban, Tumenggung Celitai menceritakan kronologi tenggelamnya keponakannya itu. Tumenggung mengatakan, keponakannya tenggelam saat hendak menyeberangi sungai sambil membawa sepeda motor.

Nyilat dan kakaknya, Ninda, menyeberangi sungai mengggunakan perahu pada Kamis (26/11/2020) pagi.

 

Saat hendak tiba di seberang, Nyilat jatuh ke sungai. Ninda langsung melihat ke belakang perahu saat mendengar suara seseorang tercebur ke sungai.

"Ninda itu sempat melihat kaki adiknya. Dia berusaha mau menolong, tapi perahu oleng," kata Tumenggung saat dihubungi Sabtu (28/11/2020).

Ninda langsung kembali ke desa dan mengajak warga sekitar mencari adiknya. Tumenggung langsung melapor ke Polsek Marosebo saat mendapat informasi dari Ninda.

Dari laporan itulah kemudian Tim SAR turun mencari korban, dibantu oleh masyarakat dan Tumenggung Celitai.

Baca juga: Puluhan Pelajar Terinfeksi, Sebuah SMP Swasta di Jepara Jadi Klaster Covid-19

“Kami gunakan perahu ketek untuk menelusuri sungai, sudah sampai ke Mersam, tapi masih belum ada hasil,” kata Tumenggung.

Tumenggung menambahkan, keluarga inti korban telah pergi ke melangun ke daerah Bungku, Kecamatan Bajubang Batanghari.

Total ada 10 anggota keluarga yang pergi melangun. Melangung merupkan tradisi yang dijalani orang rimba untuk menghilangkan kesedihan akibat ditinggal kerabat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com