Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Aniaya Suami dengan Sabit, Pelaku Ikut Terluka Akibat "Senjata Makan Tuan"

Kompas.com - 29/11/2020, 18:47 WIB
Junaedi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Sepasang suami istri, Jumaia (60) dan Yunus (50), dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar, karena keduanya bersimbah darah.

Kedua pasutri yang telah dikaruniai anak dan cucu ini diketahui terlibat cekcok di kamar pribadinya, Sabtu (28/11/2020) dini hari kemarin.

Kedua warga Lingkungan Sederhana, Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, ini masih dirawat intensif di bangsal yang sama di RSUD Polewali Mandar.

Kejadian ini bermula ketika Sabtu pagi, kedua pasutri ini diketahui masih tidur sekamar dalam kelambu.

Baca juga: 11 Anggota TNI Divonis Bersalah karena Aniaya Warga hingga Tewas

 

Sementara dua anaknya, Baddu dan Deri, tidur di kamar terpisah di kolong rumah korban.

Saat masih pagi, Baddu kaget mendengar suara teriak ayahnya, Yunus, meminta tolong.

Baddu pun kaget mendengar teriakan ayahnya. Ketika masuk ke kamar orangtuanya, ia kaget keduanya sudah berlumuran darah. Baddu pun melarikan mereka ke rumah sakit.

“Saya kaget karena masih tidur di kolong rumah, bapak berteriak memanggil saya. Karena kaget saya langsung bergegas ke kamarnya, keduanya bersimbah darah. Saya pun membawa keduanya ke ruamh sakit,” jelas Baddu.

Saudara Baddu, Deri juga kaget mendengar kedua orangtuanya terlibat cecok hingga berbuntut pembacokan. Menurut Deri, kedua orangtuanya sudah bertahun-tahun menikah tidak pernah terlihat cekcok.

 

“Selama ini baik-baik saja, tidak pernah terlihat cekcok. Makanya saya kaget tiba-tiba mendengar keduanya terlibat cekcok hingga berbuntut pembacokan,” tutur Deri.

Yunus yang mengalami luka parah di kepala mengaku tidak pernah menyangka istrinya, Jumaia, menganiaya dirinya saat masih terlelap tidur di kamar.

Sebab, selama bertahun-tahun menikah, ia tidak pernah cekcok dengan istrinya. 

Sementara Jumaia mengalami luka di bagian leher lantaran saat mengayungkan sabit ke korban berulang kali, sabit tersebut tersangkut di kelambu lalu mengenai lehernya sendiri.

Belum diketahui pasti motif Jumaia membacok suaminya sendiri. Namun keluarga korban menduga, penyebab cekcok itu lantaran istrinya stres dan sakit karena curiga suaminya menikah lagi.

Baca juga: Ayah Aniaya Putrinya Pakai Kayu hingga Kepala Robek, Gegara Donat yang Mau Dijual Dimakan

Di hadapan anak dan sanak keluarga yang menjenguknya, Yunus mengaku sangat menyayangi istrinya.

Namun ia menyesalkan sikap emosional istrinya. Karena ulah istrinya, Yunus tak bisa bekerja lagi mencari nafkah lantaran harus dirawat di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com