Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai, Jatuh dari Tebing Setinggi 20 Meter Saat Cari Tanaman

Kompas.com - 28/11/2020, 16:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AZ (10) bocah asal Dusung Gunung Batu, desa Pekat, Dompu, NTB tewas tenggelam setelah tergelincir dari tebing setinggi 20 meter dan jatuh ke sungai.

Hari itu, Jumat (27/11/2020) sore, AZ dan dua rekannya mencari kayu serut di area hutan belakang kampung tempat tinggal mereka.

Kayu serut tersebut rencananya akan dijadikan bonsai. Pohon tersebut memiliki tinggi 4-15 meter,

Awalnya korban berjalan di paling belakang. Ia kemudian berjalan lebih cepat mendahului dua rekannya setelah mengaku melihat kayu serut dari kejauhan.

Baca juga: Detik-detik Bocah Tewas Jatuh dari Tebing 20 Meter, Teman Sempat Berusaha Tarik Kaki Korban

Dua rekannya pun tertinggal jauh di belakang. Tiba-tiba dua rekannya mendengar suara teriakan AZ dan suara dentuman air.

Saat dicek, ternyata AZ terpeleset dari tebing setinggi 20 meter dan terjatuh ke sungai.

Kedua rekannya pun segera turun ke sungai untuk menolong AZ.

Saat melihat AZ tenggelam, mereka berdua berusaha menarik kaki korban. Namun usaha mereka tak berhasil. Dua bocah tersebut kemudian meminta pertolongan warga sekitar.

"Korban bersama dua temannya berangkat menuju area hutan di belakang perkampungan setempat bertujuan mencari jenis kayu serut untuk dijadikan tanaman kerdil (bonsai)," kata Paur Subbag Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah dalam keterangan tertulis, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Cari Pohon untuk Dijadikan Bonsai, Seorang Bocah Tewas Terjatuh dari Tebing

Masyarakat dibantu warga kemudian mencari AZ. Bahkan sejumlah orang menyelam ke dasar sungai untuk mencari keberadaan AZ.

Sementara itu Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pekat IPDA Muh Sofiyan mengatakan korban ditemukan tewas dengan kondisi mulut berbusa serta luka di pelipis kiri.

"Saat dievakuasi korban sudah meninggal dunia," katanya.

"Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah orangtuanya," jelas IPDA Muh Sofiyan Hidayat.

Ia mengatakan kedua orang tua korban, Tahir (64) dan Rianim (50) ikhlas menerima kejadian tersebut.

Baca juga: Tebing Longsor di Cianjur, Sejumlah Pengendara Tertimbun Tanah

"Keluarga menganggap itu musibah dan menolak untuk diautopsi," jelasnya.

Atas kejadian itu, Sofiyan Hidayat mengimbau masyarakat lebih memperhatikan dan mengontrol aktivitas anak-anaknya.

"Supaya tidak terjadi hal-hal berisiko seperti ini," ujarnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idham Khalid | Editor: Dheri Agriesta), Tribunlombok.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com