Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Fransiskus, Bocah 7 Tahun yang Lumpuh dan Terbaring Lemas di Kereta Bayi

Kompas.com - 28/11/2020, 11:54 WIB
Markus Makur,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

“Katanya, bertahap. Dari dulu sampai sekarang, jawaban begitu terus. Tidak ada jawaban sama sekali. Mereka tahu kondisi keluarga kami dan 1 anak saya difabel. Masih saja tutup mata. Saya bingung cara pemerintah kasih bantuan kepada masyarakat miskin itu bagaimana,” ungkap Seong.

Seong menceritakan, bulan Juli lalu, ia sempat menyuruh isteri ke kantor Kelurahan dan membawa serta putera mereka yang sudah 7 tahun lumpuh itu. Pihak Kelurahan waktu itu kaget. Mereka lalu menanyakan, mengapa selama ini tidak memberi informasi kepada pemerintah.

“Mungkin karena isteri saya pernah membawa Fransiskus ke pemerintah Kelurahan bulan kemarin, ada pegawai dari Lehong, datang ke rumah bawa beras, susu, dan ikan kaleng. Saat itu mereka lihat langsung kondisi Fransiskus dan keluarga ini. Semoga ada bantuan lain untuk anak saya ini,” ujar Seong. 

Seong pun sangat berharap, pemberitaan di media massa bisa menjembatani keluh kesah keluarganya agar bisa diperhatikan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur. 

“Tolong bapak sampaikan kepada pemerintah, kami ini juga keluarga miskin. Kami ingin dapat bantuan sosial seperti warga yang lainnya. Kami juga warga negara Indonesia pak. Tolong bantu kami,” ungkap Seong. 

Seongjuga menyebut, hingga saat imi rumah mereka belum terpasang meteran listrik. 

“Mau pasang meteran, uang dari mana. Saya tak ada uang untuk membayar biaya meteran listrik," ujar Seong. 

Dapat bantuan selama pandemi Covid-19

Seong menuturkan, sejak adanya virus Corona, ia kehilangan mata pencaharian. Tidak ada lagi orang yang membutuhkan tenaganya untuk kerja kebun atau bangunan rumah. 

Beruntung saja, di masa pandemi ini, keluarganya mendapat bantuan dana jaminan pengaman sosial (JPS) dari Kabupaten Manggarai Timur. 

“Kami dapat bantuan dana selama ada virus Corona ini pak. Ada bantuan berupa uang dan beras. Kalau tidak ada itu kami bisa mati kelaparan,” tutur Urbanus. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com