Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kehidupan Masyarakat Pulau Terluar Sulsel, Harga Mahal hingga Lebih Dekat ke NTB (1)

Kompas.com - 28/11/2020, 06:30 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

Selain itu, harga bahan-bahan pokok di Kecamatan Liukang Tangaya sangatlah mahal yang mencapai hampir 2 kali lipat.

Di mana, bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat dibeli dari Kota Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulsel maupun dari Provinsi NTB.

Apalagi jika musim cuaca buruk, tidak ada kapal-kapal kayu angkutan barang dan sebuah kapal besi angkutan penumpang tidak berlayar dikarenakan ombak yang sangat tinggi.

Harga tiket penyeberangan ke Pulau Sapuka sebesar Rp 25.000, belum termasuk biaya barang bawaan yang hitungannya per kilogram.

“Saya pernah berlayar dari Kota Makassar ke Pulau Sapuka selama 3 hari 3 malam karena cuaca buruk, kapal terombang ambing di lautan. Tapi dalam kondisi itu, saya tetap harus ke Pulau Sapuka tempat saya mengajar. Bahkan, pernah ada teman saya yang berhari-hari terdampar di pulau kosong,” kata salah seorang guru SMA, Muhammad Aswar.

Aswar yang akrab disapa Cua ini mengungkapkan, jika kebutuhan hidup di Kecamatan Liukang Tangaya terbilang mahal. Pasalnya, kebutuhan pokok masyarakat sebanyak puluhan ribu jiwa itu diangkut menggunakan kapal dari Kota Makassar maupun NTB.

“Harga gas LPG 3 KG di sana mencapai Rp 35 ribu. Demikian juga harga beras, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya mencapai 2 kali lipat dari harga normal di daratan kota. Barang-barang itu diangkut menggunakan kapal kayu dan sebuah kapal besi penumpang yang tidak setiap harinya berlayar,” jelasnya.

Aswar membeberkan, jika kondisi perekonomian masyarakat kepulauan Liukang Tangaya juga terdampak akibat pandemi Covid-19.

Di mana, harga ikan kering, teripang dan rumput laut anjlok lantaran permintaan kurang.

“Kehidupan masyarakat di kepulauan Liukang Tangaya ikut susah akibat Covid-19, tapi hanya sebagian kecil saja tersentuh bantuan. Hanya sebagian kecil masyarakat yang tersentuh bantuan, terkendala dengan administrasi kependudukan,” bebernya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com