Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Green Economy" hingga Pembangunan 7 Lokasi Pembibitan di Indonesia, Ini Pesan Jokowi Saat Tinjau Pusat Sumber Benih Rumpin Bogor

Kompas.com - 28/11/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh harapan besar, pembangunan dan pengembangan pusat-pusat pembibitan tak hanya bisa mengatasi bencana ekologis.

Jokowi juga menginginkan, sumber-sumber pembenihan dan persemaian mampu memberi manfaat secara ekonomi kepada masyarakat.

Hal itu dikemukakan oleh Presiden Jokowi ketika meninjau Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin di Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/11/2020).

"Selain fungsi ekologi kita juga berharap ada juga fungsi-fungsi ekonomi sehingga tadi saya berpesan untuk pembibitan di Rumpin Bogor ini agar ditanam tanaman yang punya fungsi ekologi maupun fungsi ekonomi," kata Presiden Jokowi, melansir Antara.

Baca juga: Soal Acara Rizieq Shihab di Bogor, Polisi Temukan Unsur Pidana hingga PSBB Diperpanjang

Green economy

Ilustrasi perkebunanKOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI Ilustrasi perkebunan

Sebab, Presiden Jokowi memproyeksikan Indonesia ke depan akan mengembangkan "green economy".

Sehingga dalam pengembangan sumber pembenihan, ada seleksi jenis bibit yang akan ditanam.

"Kedepan kita ingin mengembangkan green economy sehingga yang ditanam, saya minta (kayu) abesia, ini yang 'fast green spacey, Eucalyptus, juga ada mahoni, ada kaya, ada merbau, ada eboni ada jatinya dan juga tanaman buah-buahan baik itu durian dan lain-lainnya," ungkap Jokowi.

"Indonesia ingin menuju ke sebuah green economy yang sustainable, yang berkelanjutan dan kita harapkan dampak ekonomi kepada masyarakat bawah itu akan semakin kelihatan," kata dia.

Baca juga: Jokowi Tinjau Pembangunan Pusat Perbenihan untuk Atasi Bencana Ekologis

 

Presiden Joko Widodo saat mengunjungi kawasan food estate di Kalimantan Tengah.DOK. Humas Kementan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi kawasan food estate di Kalimantan Tengah.
Pusat pembenihan Rumpin produksi 16 juta bibit

Sedangkan di Pusat Sumber Benih dan Persemaian Rumpin Bogor, Presiden Jokowi menargetkan, belasan juta bibit bisa diproduksi di lokasi tersebut.

Bibit-bibit itu akan disebar di berbagai tempat yang sering mengalami banjir, longsor dan bencana lainnya.

"Kita harapkan nanti tahun depan 2021 sudah selesai dan sudah berproduksi. Kita harapkan di sini akan bisa diproduksi kurang lebih 16 juta bibit," tutur Jokowi.

Pusat pembenihan tersebut akan terbagi dalam beberapa zona, seperti zona pembenihan, zona kelola masyarakat, zona diklat dan zona koridor pengembangan usaha.

Adapun luasan lahan yang dikembangkan sebesar 159,58 hektar.

Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Gerindra Minta Maaf ke Jokowi-Maruf Amin

7 lokasi pembibitan akan dibangun di Indonesia

Ilustrasi menanam pohon.SHUTTERSTOCK Ilustrasi menanam pohon.
Tak hanya mengembangkan pusat pembibitan Rumpin, Bogor, Presiden Jokowi menargetkan tujuh lokasi pembibitan akan dibangun di Indonesia.

Pembangunan lokasi pembibitan itu akan dimulai pada 2021.

"Ada di Bogor, Jawa Barat, kemudian ada di Toba, Sumatera Utara kemudian di Mandalika NTB, kemudian ada di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur dan ada di Sulawesi Utara, di Likupang," kata Presiden.

Lokasi pembibitan tersebut juga termasuk untuk bibit mangrove.

"Kita sudah merencanakan akan kita kerjakan kurang lebih 630 ribu hektar mangrove sehingga itu juga perlu nursery, perlu lokasi pembibitan yang segera juga akan kita siapkan," kata Presiden.

Sumber: Antara, www.setneg.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com