JEMBER, KOMPAS.com – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jember terus meningkat. Sejumlah apartur sipil negara (ASN) di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) juga tertular.
Bahkan, Dinas Kesehatan Jember harus ditutup setelah tiga petugas tracing terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kami sudah rapat dengan Dinkes dan Satgas, memang perkembangan terakhir cukup menggelisahkan, yang positif cukup tinggi,” kata Plt Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief di Pemkab Jember, Jumat (27/11/2020).
Pemkab sudah melakukan sejumlah langkah mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di Jember. Salah satunya, mengantisipasi penularan dari pasien positif Covid-19 yang melakukan karantina mandiri.
“Isolasi mandiri yang sangat berisiko, kalau isolasi di rumah sakit bisa dijamin,” tutur dia.
Pasien positif Covid-19 yang karantina mandiri berisiko menularkan virus kepada keluarga atau tetangga.
Pemkab Jember akan menjemput pasien Covid-19 yang masih menjalani karantina mandiri.
“Mereka yang isolasi mandiri akan dijemput untuk diisolasi di Jember Sport Garden (JSG),” terang dia.
Menurut Muqit, terdapat 56 pasien positif Covid-19 di Jember yang menjalani karantina mandiri. Sementara, ruang isolasi di JSG tersisa 57 tempat.
Muqit juga menyiapkan ruang isolasi lain untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Saat ini, Pemkab Jember sedang mencari hotel yang akan digunakan sebagai pusat karantina.