Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seorang Warga Tewas Diterkam Buaya Saat Cuci Tangan, Jasadnya Ditemukan 18 Jam Kemudian

Kompas.com - 27/11/2020, 20:39 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami MS (40), seorang warga asal Desa Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pasalnya, ia tewas setelah diterkam buaya saat sedang cuci tangan di pintu air tambak.

Peristiwa memilukan itu terjadi pada Kamis (26/11/2020).

Saat kejadian itu, korban diketahui usai memanen bandeng dan kepiting di tambak yang lokasinya tak jauh dari habitat buaya tersebut.

"Korban saat itu cuci tangan, secara tiba-tiba langsung diterkam buaya dan dibawa ke dalam air dan hilang," beber Bhabinkamtibmas Polsek Kelumpang Selatan, Aiptu Joni Damanik saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Cuci Tangan di Pintu Air Tambak, Warga Kotabaru Tewas Diterkam Buaya

Warga yang mengetahui hal itu langsung melaporkannya kepada polisi untuk meminta bantuan.

Saat itu juga, warga dan petugas dari Polair Polres Kotabaru dan Lanal Kotabaru langsung berupaya melakukan upaya penyisiran di lokasi kejadian untuk menolong korban.

Namun, upaya yang dilakukan saat itu tak membuahkan hasil.

Setelah keesokan harinya kembali dilakukan pencarian, jasad korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Adapun lokasi penemuan jasad korban berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi awal korban diterkam.

"Setelah pencarian sekitar 18 jam, korban akhirnya kita temukan sekitar situ sudah dalam kondisi meninggal dunia. Korban kita evakuasi ke Puskesmas terdekat," jelasnya.

Setelah berhasil dilakukan evakuasi, jasad korban dibawa ke puskesmas untuk dilakukan visum dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Baca juga: Menyoal Video Yel Hancurkan Risma di Pilkada Surabaya

Lokasi habitat buaya

Joni mengatakan, sungai di sekitar tambak milik warga tersebut diketahui merupakan habitat dari buaya.

Sebab saat melakukan upaya penyisiran itu, warga dikejutkan dengan adanya sejumlah ekor buaya di sungai itu. Diduga salah satunya yang menerkam korban.

"Tambak-tambak itu kan di alur sungai. Buayanya lumayan banyak. Saat pencarian pun kami bertemu 4 ekor," bebernya.

Agar kasus serupa tak terulang, pihaknya sudah mengimbau kepada warga sekitar lokasi tersebut untuk lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas.

Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com