Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindak Lanjut Rekomendasi Kemendagri, Kepala Inspektorat Jember Jadi Asisten Sekda

Kompas.com - 27/11/2020, 19:18 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief mengembalikan jabatan tiga pejabat Inspektorat Pemkab Jember pada Jumat (27/11/2020).

Pengembalian jabatan itu merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Kementerian Dalam Negeri berdasarkan hasil pemeriksaan khusus.

Pejabat yang dikembalikan ke jabatan sebelum Januari 2018 adalah Kepala Inspektorat Joko Santoso. Ia dikembalikan menjadi asisten administrasi sekretaris daerah.

Lalu, Sekretaris Disnaketrans Tombak Pramudya Rosa menjadi Inspektur Pembantu Wilayah I Inspektorat Jember.

Terakhir, Inspektur Wilayah I Inspektorat Indah Dwi Budi Artini yang kembali menjadi pengawas pemerintahan madya Inspektorat Pemkab Jember.

Baca juga: Ibu-ibu Bersatu Dukung Risma di Balai Kota Surabaya: Siapa yang Akan Anda Hancurkan?

Pengembalian jabatan itu merupakan yang kedua kalinya dilakukan. Pengembalian jabatan pertama dilakukan pada Jumat (13/11/2020).

“Kita mengacu pada pemeriksaan khusus (riksus) Kemendagri di mana semua pejabat yang masuk dalam Riksus harus kembali pada SOTK 2016,” kata Plt bupati Jember KH Abdul Muqit Arief usai pelantikan di aula Pemkab Jember, Jumat.

Menurutnya, pengembalian jabatan di lingkungan Inspektorat Pemkab Jember tak bisa dilakukan bersamaan dengan ratusan pejabat sebelumnya. Sebab, tindakan itu perlu rekomendasi Gubernur Jawa Timur.

“Itu sudah kami dapatkan dua tiga hari yang lalu,” ujar dia.

Akibat pengembalian jabatan itu, posisi Kepala Inspektorat Pemkab Jember masih kosong. Posisi itu akan segera diisi oleh pelaksana tugas.

 

Muqit menegaskan pengembalikan jabatan SOTK pada tahun 2016 masih belum selesai.

“Setelah itu, sesuai arahan Mendagri, kami harus menginisiasi membuat SOTK tahun 2020,” ungkap dia.

Pemkab Jember sudah mengajukan SOTK 2020 kepada Kemendagri. Selain itu, sudah ada surat pengantar dari Gubernur.

“Setelah SOTK itu selesai, kita mengajukan lagi untuk pengisiannya,” ucap Muqit.

Sekretaris Daerah Pemkab Jember Mirfano menyebutkan, ada empat jabatan di lingkungan Pemkab Jember yang tak masuk dalam pemeriksaan khusus Kemendagri.

Di antaranya, Sekretaris Daerah Mirfano, Kepala Bappekab Achmad Imam Fauzi, Dirut RSD dr Soebandi dr. Hendro, serta mantan Kepala Dispendukcapil Sri Wahyuni.

Baca juga: Di Depan Khofifah, Plt Bupati Lapor Komunikasi Pemkab dan DPRD Jember Telah Cair

“SK tidak dicabut, kami dilantik berdasarkan SOTK 2016,” terang dia.

Sedangkan 385 yang masuk dalam riksus merupakan jabatan yang tidak sesuai dengan SOTK 2016.

Sebelumnya diberitakan, 367 pejabat di lingkungan Pemkab Jember resmi dikembalikan pada jabatan lama pada Jumat (13/11/2020).

Satu orang dari jumlah itu sudah pensiun sehingga menjadi 366. Mereka dikembalikan pada jabatan sebelum adanya mutasi dan pelantikan pejabat pada Januari 2018.

Hal itu menindaklanjuti rekomendasi pemeriksaan khusus Kemendagri pada 11 November 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com