Video itu pun menuai keprihatinan dari putra sulung Risma, Fuad Bernardi.
Kata-kata "hancurkan" dalam yel itu mengundang tanda tanyanya.
"Menghancurkan secara fisik atau menghancurkan program Bu Risma yang sudah 10 tahun dilakukan di Surabaya?" tutur Fuad.
Fuad juga mempertanyakan kesalahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ia merasa ibunya tak pantas menjadi sasaran lantaran tak ikut bertarung dalam Pilkada Surabaya tahun ini.
Namun, ia meyakini masyarakat Surabaya sudah bisa menganalisis mana konten kampanye yang sesuai aturan atau tidak.
"Biar masyarakat saja yang menilai, saya rasa warga Surabaya sudah cerdas memiilah konten-konten kampanye yang baik," ujar dia.
Baca juga: Viral, Video Yel Hancurkan Risma, Ketua Tim Eri-Armuji: Itu Ekspresi Kebencian ke Bu Risma
Saat dikonfirmasi, rupanya Ketua Banteng Ketaton Surabaya Sri Mulyono Herlambang membenarkan jika orang-orang dalam video tersebut adalah pendukung paslon Machfud Arifin-Mujiaman dari elemen Banteng Ketaton.
"Direkam Rabu lalu di kawasan Jalan Kranggan Surabaya," kata Sri Mulyono.
Meski demikian, ia belum memberikan penjelasan terkait maksud dari yel-yel tersebut.
"Tunggu saja, kami akan menggelar konferensi pers soal video itu," tandas Sri Mulyono.
Baca juga: Menghancurkan secara Fisik atau Menghancurkan Program Bu Risma yang Sudah 10 Tahun Dilakukan?