Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Video Viral Yel "Hancurkan Risma", Dibuat Kelompok Banteng Ketaton, Polisi Diminta Turun Tangan

Kompas.com - 27/11/2020, 18:02 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Putra sulung Risma pertanyakan salah ibunya

Video itu pun menuai keprihatinan dari putra sulung Risma, Fuad Bernardi.

Kata-kata "hancurkan" dalam yel itu mengundang tanda tanyanya.

"Menghancurkan secara fisik atau menghancurkan program Bu Risma yang sudah 10 tahun dilakukan di Surabaya?" tutur Fuad.

Fuad juga mempertanyakan kesalahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Ia merasa ibunya tak pantas menjadi sasaran lantaran tak ikut bertarung dalam Pilkada Surabaya tahun ini.

Namun, ia meyakini masyarakat Surabaya sudah bisa menganalisis mana konten kampanye yang sesuai aturan atau tidak.

"Biar masyarakat saja yang menilai, saya rasa warga Surabaya sudah cerdas memiilah konten-konten kampanye yang baik," ujar dia.

Baca juga: Viral, Video Yel Hancurkan Risma, Ketua Tim Eri-Armuji: Itu Ekspresi Kebencian ke Bu Risma

Dibuat kelompok Banteng Ketaton, belum beri penjelasan detail

Ilustrasi tanda tanyaThinkstock Ilustrasi tanda tanya
Dari atribut yang dikenakan beberapa orang dalam video, dugaan mengarah ke pendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin dan Mujiaman.

Saat dikonfirmasi, rupanya Ketua Banteng Ketaton Surabaya Sri Mulyono Herlambang membenarkan jika orang-orang dalam video tersebut adalah pendukung paslon Machfud Arifin-Mujiaman dari elemen Banteng Ketaton.

"Direkam Rabu lalu di kawasan Jalan Kranggan Surabaya," kata Sri Mulyono.

Meski demikian, ia belum memberikan penjelasan terkait maksud dari yel-yel tersebut.

"Tunggu saja, kami akan menggelar konferensi pers soal video itu," tandas Sri Mulyono.

Baca juga: Menghancurkan secara Fisik atau Menghancurkan Program Bu Risma yang Sudah 10 Tahun Dilakukan?

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com