Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Gubernur Babel Sebut Bhinneka Tunggal Ika Jadi Lem Perekat Satukan Perbedaan

Kompas.com - 27/11/2020, 13:06 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman menegaskan, Bhinneka Tunggal Ika dapat menjadi salah satu lem perekat untuk menyatukan perbedaan di tengah-tengah kemajemukan Indonesia.

“Oleh karenanya, hal tersebut harus dijaga. Sebab, bangsa ini sudah dikenal dengan kemajemukan yang terdiri dari bermacam suku bangsa, agama, bahasa, dan budaya yang hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Erzaldi.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam apel kebangsaan dan deklarasi menjaga kebhinnekaan serta keutuhan NKRI di Halaman Kantor Gubernur Kepulauan Babel, Jumat (27/11/2020).

Erzaldi menjelaskan, ragam perbedaan yang ada di Indonesia ini merupakan aset yang tak ternilai sehingga menjadikan negara ini kuat.

Baca juga: Babel Raih Provinsi Informatif 2020, Wagub Abdul: Ini Merupakan Lompatan Besar

“Saya tekankan, sebagai rakyat Indonesia, persatuan dan kesatuan harus selalu dijaga,” kata Erzaldi, seperti dalam keterangan tertulisnya yang Kompas.com terima.

Untuk membangun pemikiran tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov Babel) menggandeng sejumlah lembaga, tokoh penting hingga masyarakat.

“Kami bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat bersatu padu menjaga kedamaian di negeri kita, khususnya di Babel,” jelas Erzaldi.

Hal ini, lanjut dia, bertujuan agar tak ada gangguan dari hal-hal yang akan memecah belah negara Indonesia.

Baca juga: Permudah Akses Pelayanan Publik Lewat Inovasi, Diskominfo Babel Raih 4 Penghargaan

“Maka dari itu, hari ini kami deklarasikan, supaya NKRI tetap utuh menjadi negara maju," ungkapnya.

Senada dengan Gubernur Erzaldi, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Kepulauan Babel Anang Syarif Hidayat turut mendukung pernyataan tersebut.

"Meski diantara perbedaan, tetapi kami punya prinsip yang sama, yaitu menjaga NKRI," tegas Anang.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Babel Amri Cahyadi turut menuturkan, aksi deklarasi damai bertujuan menolak radikalisme, aksi kekerasan, sikap anti-toleran.

Baca juga: Aplikasi Fight Covid-19 Babel Raih Penghargaan dari Kemenpan RB

Hal tersebut guna menjaga kebhinekaan sebagai modal pembangunan sosial.

"Dengan deklarasi ini, saya yakin seluruh elemen masyarakat kita tidak mudah dipecah belahkan oleh siapapun. Kita bersatu di bawah naungan Bhineka Tunggal Ika," ungkap Amri.

Amri pun ikut mengulangi ungkapan Gubernur Erzaldi yang menyatakan Bhinneka Tunggal Ika layaknya lem perekat untuk menyatukan perbedaan di tengah-tengah kemajemukan bangsa.

“Ini merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Dengan begitu, negeri ini tetap utuh dalam NKRI,” katanya.

Baca juga: Budayawan Babel Dapat Penghargaan dari Kemendikbud

Selain tokoh di atas, kegiatan ini diikuti pula Wakil Gubernur (Wagub) Abdul Fatah, unsur Forkopimda Provinsi Kepulauan Babel, tokoh agama, masyarakat hingga tokoh pemuda, dan berbagai elemen masyarakat. (HASAN/LISTYA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com