Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Yel "Hancurkan Risma", Ketua Tim Eri-Armuji: Itu Ekspresi Kebencian ke Bu Risma

Kompas.com - 27/11/2020, 12:53 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com -Ketua Tim Pemenangan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji, Adi Sutarwijono, menyayangkan video yel "hancurkan Risma" yang viral di media sosial.

Seperti diketahui, orang-orang dalam video berdurasi 20 detik itu merupakan pendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman dari elemen Banteng Ketaton.

Baca juga: Viral, Video Yel Hancurkan Risma, Ternyata Dilakukan Kelompok Banteng Ketaton

Adi mengatakan, sejak awal pihaknya telah sepakat untuk berkampanye dengan cara-cara elegan dan tanpa provokasi.

"Sejak awal kami sudah sepakat dengan menandatangani pakta integritas bahwa kampanye Pilkada Surabaya akan dijalankan dengan damai. Tapi, video itu mengekspresikan kebencian pada Bu Risma," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Bupati Situbondo Meninggal karena Covid-19, Awalnya Tanpa Gejala, 3 Hari Kemudian Berpulang

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merupakan kader dari PDI-P. Partai berlambang banteng itu mengusung Eri-Armuji pada Pilkada Surabaya 2020.

Dia pun berharap pihak kepolisian turun tangan untuk mengusut video yang menebar kebencian itu.

"Video itu jelas menebar kebencian, saya harap ada tindakan dari polisi," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, video sekelompok orang meneriakkan yel "hancurkan Risma" viral di media sosial.

Ketua Banteng Ketaton Surabaya Sri Mulyono Herlambang membenarkan bahwa orang-orang dalam video tersebut adalah pendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman dari elemen Banteng Ketaton.

 

"Direkam Rabu lalu di kawasan Jalan Kranggan Surabaya," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020).

Namun, dia masih enggan menjelaskan detail maksud dari yel tersebut.

Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud- Mujiaman, Imam Syafii, mengatakan, peristiwa dalam video itu di luar sepengetahuannya.

Dia juga tidak bisa mendeteksi satu per satu orang di dalam video tersebut.

Soal atribut yang dikenakan, kata Imam, setiap simpatisan Machfud-Mujiaman juga mendapatkan atribut kaus.

"Tapi, kan pendukungnya banyak, kita tidak tahu satu per satu," jelasnya. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com