Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situbondo Berduka, Selamat Jalan Pak Dadang Wigiarto...

Kompas.com - 27/11/2020, 11:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto (54) meninggal karena Covid-19 di RSD dr Abdoer Rahem, Situbonod, Jawa Timur, Kamis (26/11/2020) sore

Ia dinyatakan positif Covid-19 setelah swab test yang hasilnya keluar di hari yang sama, Selasa (24/11/2020).

Dadang masuk kategori orang tanpa gejala. Namun ia memiliki penyakit bawaan hipertensi.

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Bupati Dadang melakukan beberapa aktivitas.

Baca juga: Sebelum Meninggal karena Covid-19, Bupati Situbondo Sempat Terima Penghargaan dari Khofifah

Pada 16 November 2020, ia menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Malang.

Selain itu, ia juga menghadiri kegiatan Korpri di pesisir Kecamatan Panarukan pada Sabtu (21/11/2020).

Sementara itu Sekda Pemkab Situbondo Syaifullah mengatakan, saat di Panarukan, Dadang hanya sebentar memberikan sambutan karena merasa tidak enak badan.

Dadang kemudian berisitirahat di rumah.

Baca juga: Ini Fakta di Balik Bupati Situbondo Meninggal Usai Terinfeksi Covid-19, Riwayat Hipertensi dan Kategori OTG

Dua hari kemudian, Senin (23/11/2020), istri Dadang menghubungi Syaifullah dan meminta agar acara Dadang ditunda agar suaminya bisa istrirahat.

Lalu pada Selasa (24/11/2020), Syaifullah mendapatkan informasi jika Dadang terkonfirmasi positif Covid-19.

Syaifullah mengatakan kondisi Dadang stabil saat masuk ke rumah sakit. Namun kondisinya naik turun dan sempat menggunakan ventilator.

"Tapi kemarin pagi naik turun, kemudian tadi sekitar jam 09.00 WIB sampai 10.00 WIB dipasang ventilator," kata Syaifullah saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Bupati Situbondo Meninggal karena Covid-19, Awalnya Tanpa Gejala, 3 Hari Kemudian Berpulang

Syaifullah menyebutkan, dokter menyebut virus corona yang menyerang Bupati Dadang masuk kategori ganas.

"Menurut analisa dokter virusnya ganas," tutur dia.

Bupati Dadang akan dimakamkan pada Kamis malam. Jenazah bupati juga akan dishalatkan, namun jenazah tetap berada di dalam mobil.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com