Menyusul temuan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo melakukan tracing pada orang yang berkontak dengan bupati.
Hasilnya, ada 28 orang pegawai Pemkab Situbondo yang harus melakukan tes swab.
Mereka terdiri dari pejabat serta staf di sekretariat pemkab.
Ada pula sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekda Pemkab Situbondo.
"Beberapa kepala OPD juga menjalani tes usap," kata dia.
Selain itu, sebanyak sembilan orang yang tinggal di lingkungan Pendopo Bupati Situbondo juga menjalani tes swab untuk memastikan kondisi mereka.
Baca juga: Meninggal karena Covid-19, Bupati Situbondo Miliki Penyakit Bawan Hipertensi
Namun kondisinya kemudian naik turun. Selain itu, Bupati Dadang juga memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Bahkan, rumah sakit sempat memasang ventilator.
Tiga hari setelah dirawat, Dadang akhirnya berpulang.
Ia dinyatakan meninggal dunia di RSD dr Abdoer Rahim pada Kamis (26/11/2020).
Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo Syaiffulah menyebut, berdasarkan keterangan dokter, virus corona yang menyerang Bupati Dadang masuk kategori ganas.
"Menurut analisa dokter, virusnya ganas," kata dia.
Bupati pun dimakamkan pada hari itu juga.
Usai meninggalnya bupati, Pemprov Jawa Timur yang telah menerima laporan akan menunjuk Plh Bupati untuk mengisi kekosongan jabatan.
Baca juga: Kampanye Protokol Kesehatan, Khofifah Gowes Bersarung di Situbondo