Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Ambruk Dihantam Angin, Murid Belajar di Bawah Pohon, Batu Jadi Meja

Kompas.com - 26/11/2020, 20:10 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Bangunan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) Cerdas Anak Bangsa Wairbukan, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, ambruk diterjang hujan badai, Maret 2020 lalu. 

Hujan badai itu memporakporandakan semua bagian bangunan sekolah tersebut. Bahkan, kursi, meja, dan papan tulis pun rusak akibat bencana itu.

Oktavia (45), guru PLK cerdas Bangsa Wairbukan, mengatakan, bangunan PLK itu semuanya menggunakan kayu. Hal itu menyebabkan bangunan mudah roboh saat ada hujan badai.

Oktavia menyebut, sejak Maret lalu hingga saat ini, bangunan yang roboh itu belum diperbaiki.

Baca juga: Staf Kantor PLN Maumere Positif Covid-19, Aktivitas Kantor Berjalan Normal

“Sampai saat ini, bangunan belum diperbaiki. Jadi, kami sementara belajar di bawah pohon saja. Kami cari pohon supaya anak-anak bisa belajar dengan nyaman di tempat yang teduh,” ungkap Oktavia kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Kamis (26/11/2020) sore.

Oktavia melanjutkan, agar bisa tulis, anak-anak merayap di batu sebagai pengganti meja yang ada di bawah pohon.

Sementara guru berupaya menempel papan tulis di pohon asam dan jambu mente yang berada di sekitar sekolah itu.

”Di bawah terik matahari pun anak-anak tetap tekun ikut mata pelajaran. Semangat mereka tidak pernah surut meski dengan situasi sulit saat ini. Guru juga ada yang menyiapkan kertas manila yang sudah lengkap dengan tulisan materi ajar, sehingga sampai di sekolah tinggal tempel di pohon dan jelas kepada anak-anak,” ujar Oktavia.

Bernadus Brebo, Ketua RT sekaligus orangtua siswa PLK Wairbukan, Bernadus Brebo, pun membenarkan bangunan sekolah itu ambruk dihantam hujan angin pada Maret lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com