Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Pahlawan Nasional Depati Amir Setinggi 12 Meter Dikerjakan Seniman Bali

Kompas.com - 26/11/2020, 20:04 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sosok Pahlawan Nasional dari Kepulauan Bangka Belitung, Depati Amir diabadikan berupa tugu yang dibangun di Bandara Depati Amir Pangkalpinang.

Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah memimpin langsung peletakan batu pertama yang berlokasi di taman bundaran parkir bandara.

"Jika masyarakat atau pengunjung ingin tahu postur Depati Amir, di sinilah bisa dilihat melalui monumen ini. Mudah-mudahan pengetahuan tentang sejarah ini akan berlanjut ke generasi mendatang," kata Fatah, di lokasi kegiatan, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: 500 Meter Lahan di Kawasan Bandara Depati Amir Terbakar

Fatah menuturkan, pembangunan monumen sebagai bentuk rasa syukur dan penghargaan kepada pahlawan Bangka Belitung.

Sebelumnya, sebagai bentuk penghargaan, nama Depati Amir telah dijadikan sebagai nama bandara.

Sementara itu, General Manager Angkasa Pura II Muhammad Syahril mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan para donatur untuk membangun monumen Depati Amir.

Tujuannya untuk mengenang pahlawan bangsa.

Baca juga: Raja Machmud Rumagesan Jadi Pahlawan Nasional, Gubernur Papua Barat: Kami Bangga

Dirinya berharap monumen bisa menjadi ikon baru di Bangka Belitung.

Pembangunan tugu patung setinggi 12 meter ditaksir menelan biaya Rp 1,2 miliar. Dikerjakan seniman asal Bali I Putu Putrayasa.

Gelar Pahlawan Nasional Depati Amir dikukuhkan pada 2018 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Pemprov Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan Depati Amir sebagai pahlawan nasional karena dianggap memelopori perjuangan melawan kolonisasi Belanda.

Depati Amir tercatat ikut berjuang menentang penjajahan Belanda dalam rentang tahun 1820 – 1828 bersama saudaranya Depati Hamzah.

Kisah heroik Depati Amir dimulai ketika ia meninggalkan jabatan depati pemberian Belanda, dan memilih memimpin pertempuran di hutan-hutan di Pulau Bangka. Perjuangan kemudian terhenti setelah Depati Amir tertangkap dan diasingkan ke NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com