Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Bulan Pandemi, Stok Darah PMI di Jambi Menipis

Kompas.com - 26/11/2020, 16:36 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Selama delapan bulan masa pandemi corona, stok darah Palang Merah indonesia (PMI) terus menipis. Menipisnya stok darah PMI diakibatkan penurunan kegiatan donor darah di masyarakat hingga 90 persen. 

Kepala Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia Kota Jambi dr Junika Permana menyampaikan, selama pandemi kegiatan donor darah di lapangan menurun sampai 90 persen. 

Sebab itu stok sangat terbatas dan berubah setiap saat.

Junika mengatakan bagi yang ingin mendonor ketika ada yang membutuhkannya bisa datang ke PMI atau sebelum ada yang membutuhkan.

"Kita juga berharap bagi yg ingin donor dapat langsung datang ke PMI sedapat mungkin sebelum ada yg butuh darah," katanya saat dihubungi via WhatsApp Kamis (26/11/2020) lalu.

"Misalnya jam 8.00 stok darah golongan A ada tiga kantong nanti jam 9 sudah berubah. Bisa jadi tinggal satu dan bisa jadi habis," katanya.

Baca juga: PMI Banyumas Kesulitan Dapatkan Pendonor Plasma Darah untuk Terapi Covid-19

Stok darah rhesus negatif

Junika mengatakan sebelum masa pandemi kebutuhan darah didapat dari kegiatan donor darah di lapangan.

Sedangkan saat pandemi kebutuhan darah dipenuhi dengan donor pengganti.

Misalnya ada pasien butuh darah dan yang donor keluarganya atau kerabat atau relawan yang darahnya memang ditujukan untuk pasien tersebut.

"Bukan untuk stok," katanya.

Terkait stok darah rhesus negatif, Junika mengatakan ada komunitasnya tersendiri.

"Orang-orang dengan rhesus negatif hanya donor jika ada kebutuhan dari pasien," katanya. 

Baca juga: Donor Darah di PMI Berkurang Semasa Pandemi Covid-19

Pendonor masih was-was

Ada perasaan was-was jika ingin donor darah di masa pandemi. Namun, Palang Merah Indonesia Jambi menjamin semua prosesnya akan aman.

Zulki salah seorang warga Jambi yang rajin donor darah di luar masa pandemi. Ia juga salah satu orang yang menunda rutinitasnya ini selama masa pandemi. September lalu, ia terpaksa melakukan donor darah. 

“Pas nenek lagi sakit dan butuh darah. Tidak ada pilihansih. Nenek saya butuh sekali soalnya,” ungkapnya. Kondisi ini mengharuskan Zulki karena dalam keluarga besarnya hanya ada 4 orang yang golongan darahnya A. Jadi harus donor semua,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com