Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terjang 2 Kabupaten di Jambi, Jembatan Putus dan 1.000 Rumah Terendam

Kompas.com - 26/11/2020, 14:50 WIB
Suwandi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Banjir telah merendam dua kabupaten dan belasan kecamatan di Jambi.

Sejumlah fasilitas umum seperti jembatan gantung dan jalan raya putus. Air juga merendam perumahan dan areal persawahan.

Dua kabupaten yang terendam adalah Kabupaten Merangin dan Sarolangun.

Dari Merangin ada enam kecamatan terdampak banjir yakni Tabir, Tabir Barat, Margo Tabir, Tabir Ilir, Tabir Selatan dan Pamenang.

Selanjutnya, di Kabupaten Sarolangun ada lima kecamatan yang terkena banjir, yakni Limun, Sarolangun, Pauh, Air Hitam dan Mandiangin.

Baca juga: Diperiksa KPK Terkait Kasus Zumi Zola, Bupati Muaro Jambi Mengaku Cuma Jadi Saksi

Total rumah warga yang terdampak banjir lebih dari 1.000 rumah. Ketinggian banjir bervariasi antara 1 hingga 2 meter.

"Banjir di Sarolangun belum parah. Karena belum puncaknya, ada lima kecamatan terdampak," kata Kepala BPBD Sarolangun, Trianto melalui sambungan telepon, Kamis (26/11/2020).

Ia mengatakan, dari lima kecamatan yang terdampak banjir, baru di Kecamatan Air Hitam, yang cukup parah. Ada lima desa terendam air.

Kecamatan Air Hitam ini berada di kaki bukit Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD).

Untuk daerah lain, banjir setinggi 50 hingga 100 sentimeter merendam sawah dan perumahan serta memutus jalan.

"Untuk rumah sudah ada yang terendam. Tapi jumlah total, kami masih terus melakukan pendataan," kata Trianto menjelaskan.

Untuk saat ini, pihaknya telah menyiapkan tiga motor perahu, tenda pengungsian dan kantor-kantor pemerintah untuk tempat mengevakuasi warga yang terdampak banjir.

Rusak jembatan gantung

Sementara di Merangin, banjir telah memutuskan jembatan gantung dan menutup jalan karena naiknya Sungai Batang Masumai.

Satu-satunya akses warga Masumai menuju Kota Bangko pun terputus.

Warga Desa Karang Birahi, Haji Zainul mengatakan, putusnya jembatan gantung membuat ratusan warga terisolasi dan tidak bisa beraktifitas ekonomi.

"Ekonomi warga seberang itu jual karet melewati jembatan. Warga seberang itu Jumat nanti, akan melakukan menjual hasil pendapatannya," ungkap Haji Zainul melalui pesan singkat.

Sedangkan 400 rumah warga yang terisolasi akibat jembatan putus.

"Untuk bahan pokok ketubuhan rumah tangga, warga terpaksa mengunakan perahu kecil membawanya ke rumah mereka masing-masing," terangnya.

Plt Kepala BPBD Kabupaten Merangin, Syafri melalui telepon, menuturkan, banjir telah meluas hingga enam kecamatan.

Baca juga: Ratusan Rumah di Kabupaten Tasikmalaya Terendam Banjir

Kondisi rumah yang terendam beragam, ada yang sebatas lantai rumah, bahkan ada pula yang sampai ke atap. Ketinggian air sudah 1 hingga 2 meter lebih.

Untuk membantu warga mengungsi, BPBD Merangin telah menurunkan dua unit perahu motor. Namun dengan banyaknya desa terdampak, korban banjir belum bisa dijangkau semua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com