Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haru, Nadif Ikuti Wisuda Virtual Seorang Diri di Makam Sang Ayah, Ini Ceritanya

Kompas.com - 26/11/2020, 13:53 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mochamad Nadif Nasrulla (23) mahasiswa Jurusan Hukum Syariah IAIN Purwokerto mengikuti wisuda virtual seorang diri di makam sang ayah pada Selasa (24/11/2020).

Makam sang ayah berada di TPU yang berjarak 1 kilometer dari rumahnya di Desa Karangsari Kecematan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara.

Keputusan tersebut ia ambil untuk mewujudkan mimpi sang ayah yang ingin menemani anaknya saat wisuda.

Selain itu ia ingin menebus kesalahannya karena saat sang ayah meninggal setahun lalu, Nadif sedang di luar kota.

Baca juga: Mahasiswa IAIN Purwokerto Ikuti Wisuda Virtual Seorang Diri di Makam Ayah, Nadif: Benar-benar Trenyuh

Kala itu, menurut Nadif ia mengikuti kegiatan selama 10 hari di Semarang. Saat akan pulang, sang ayah menghembuskan napas terakhirnya.

"Sebelum meninggal, via telepon ayah menginginkan saya pulang, tapi saya lagi ngurus kegiatan 10 hari full, jadi memutuskan tidak pulang. Kegiatan hari terakhir saya ke Semarang, pagi harinya ayah enggak ada," ujar Nadif saat dihubungi, Rabu (25/11/2020).

"Itu salah satu penyesalan saya yang mendalam bagi seorang aktivis yang terlalu memperjuangkan kepentingan umum. Ini pelajaran buat teman-teman semua, bagaimanapun keluarga adalah prioritas utama, keluarga adalah tempat kita pulang," pesan Nadif.

Baca juga: Mahasiswa Protes Biaya Wisuda Daring Mahal, Wakil Rektor: Yang Protes Ikut Tahun Depan Saja

Mendadak, pagi hari pulang ke rumah sebelum wisuda

Mochamad Nadif Nasrulloh (23), mahasiswa IAIN Purwokerto mengikuti prosesi wisuda virtual di makam ayahnya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (24/11/2020).KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR Mochamad Nadif Nasrulloh (23), mahasiswa IAIN Purwokerto mengikuti prosesi wisuda virtual di makam ayahnya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (24/11/2020).
Nadif adalah anak bungsu dari 16 bersaudara. Selain itu ia adalah Presiden BEM di IAIN Purwokerto.

Ia bercerita keputusannya untuk mengikuti wisuda secara virtual di makam sang ayah sangat mendadak.

Sehari sebelum wisuda, ia tinggal sendirian di satu wisma di Purwokerto. Sementara rekan-rekannya yang lain memilih pulang agar bisa mengikuti wisuda virtual bersama keluarga.

"Saya ditinggal sendirian. Saya mikir kalau wisuda di rumah banyak kendala, enggak ada sinyal, enggak ada akses Zoom, ibu juga sudah tua, kurang puas aja kalau ikut wisuda virtual," kata Nadif.

Baca juga: Protes Biaya Wisuda Daring Terlalu Mahal, Mahasiswa Unija Sumenep Bakar Toga

Namun pagi hari sebelum wisuda, Nadif memutuskan pulang ke kampung halamannya.

"Akhirnya saya memutuskan bagaimana merayakan wisuda layaknya teman-teman yang lain, meskipun dengan kondisi yang berbeda. Tapi saya yakin ini adalah bentuk rasa syukur terhadap orangtua yang memberi semangat untuk menyelesaikan studi," ujar Nadif.

Setelah sampai di rumah, Nadif dibantu seorang temannya mempersiapkan perangkat seperti laptop dan ponsel pintar di TPU agar bisa mengikuti wisuda secara virtual.

"Perasaan haru dan sedih terasa ketika melihat layar mereka (teman-teman) dengan keluarga masing-masing. Berbeda dengan saya di makam sendirian, tidak ada keluarga, itu yang saya merasa benar-benar trenyuh banget," tutur Nadif.

Baca juga: Ayah di Balikpapan Terima Ijazah Anak yang Meninggal Sebelum Wisuda

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com