Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2020, 09:08 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kelompok rentan dan beberapa orang dewasa dari Dusun Kalitengah Lor, masih berada di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

Mereka berada di pengungsian setelah status Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga (level III).

"Kalau kesehatan mereka kondisinya bagus," ujar Camat Cangkringan Suparmono, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Dalam 24 Jam, Terdengar 10 Kali Suara Gemuruh dari Gunung Merapi

Suparmono menyampaikan, para pengungsi berada di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman sejak 7 November 2020 lalu.

Tidak dipungkiri selama di pengungsian, mereka tentu mengalami bosan.

"Kemarin saya minta Puskesmas sama psikolognya untuk membuat assesment biar mereka tidak jenuh dan sebaginya," ungkap Suparmono.

Dari assesment itu, kemudian muncul jadwal kegiatan bagi para pengungsi. Jadwal tersebut disusun selama satu minggu.

Menurutnya kegiatan yang dijadwalkan ada trauma healing hingga senam. Termasuk juga diberikan pelatihan keterampilan membuat kerajinan.

"Keterampilan yang kemarin membuat gelang, membuat kalung. Menurut saya kegiatan yang seperti itu bagus," katanya.

Baca juga: Cegah Abu Gunung Merapi Menempel, 56 Stupa Candi Borobudur Ditutup Terpal

Selain mengusir rasa jenuh, lanjutnya, pelatihan tersebut juga menambah keterampilan para pengungsi. Sehingga bisa berguna ketika nantinya mereka meninggalkan pengungsian dan kembali ke rumah.

Bekal keterampilan membuat kerajinan tersebut diharapkan bisa menambah perekonomian mereka.

Sebab, tempat tinggal mereka berada di kawasan destinasi wisata. Sehingga hasil kerajinan itu bisa dijual kepada para wisatawan yang datang berkunjung.

"Selain tidak jenuh, itu nanti suatu saat bisa menghasilkan uang untuk mereka, senam juga bagus tapi sekedar jenuhnya hilang, tetapi tidak mendapatkan tambahan penghasilan. Iya (mereka tinggal di kawasan wisata) itu bagus, bisa nyambung," jelasnya.

Diungkapkannya beberapa komunitas kerajinan di Yogyakarta sudah berkomunikasi. Mereka menjanjikan akan membantu.

"Teman-teman komunitas di Yogya sudah menjanjikan mau membantu di bidang itu, saya akan usahakan itu. Sasaranya (pengungsi) yang dewasa, ibu-ibu, kan mereka masih punya kesempatan usaha yang panjang," kata Suparmono.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com