Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Siswi SMP Diperkosa 10 Pria, 2 Pelaku Tokoh Masyarakat | Mobil Avanza Dibarter Bunga Keladi

Kompas.com - 26/11/2020, 07:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tasikmalaya Selatan diperkosa oleh 10 orang pria.

Ironisnya, dua pelaku merupakan tokoh masyarakat di kampung tempat korban tinggal.

Sedangkan di Kabupaten Kediri, seorang pemuda menukarkan mobil miliknya dengan bunga hias.

Menurut pria bernama Iqbal tersebut, transaksi bunga dengan harga fantastis sudah lumrah terjadi di kalangan pehobi bunga.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Kisah Pilu Sri, Meninggal Saat Ditandu Menuju Puskesmas, Jalanan Rusak dan Tak Bisa Dilewati Kendaraan

1. Siswi SMP diperkosa 10 orang selama setahun, 2 pelaku tokoh masyarakat

Ilustrasi korban pemerkosaanKOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO Ilustrasi korban pemerkosaan
Nasib malang dialami oleh siswi SMP berusia 14 tahun di Tasikmalaya Selatan, Jawa Barat.

Selama setahun, siswi tersebut diperkosa secara bergilir oleh 10 orang pria dewasa.

Mirisnya, dua orang di antaranya merupakan tokoh masyarakat setempat.

"Korban selama ini disetubuhi di beberapa tempat oleh 10 pelaku yang usianya paling muda 30 tahun sampai umur paling tua 73 tahun," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto.

Selama setahun, korban diancam akan dibunuh jika menolak melayani mereka.

"Jadi korban selama ini selalu mendapatkan ancaman dari para pelaku. Saat menolak, korban kerap diancam akan dibunuh oleh para pelaku dan terpaksa korban melayaninya," kata Ato.

Kasus itu akhirnya terungkap usai salah seorang pelaku keceplosan mengaku telah menyetubuhi korban.

Hal itu membuat pelaku dilaporkan ke Polres Tasikmalaya. Rupanya diketahui, ada 10 orang yang terlibat.

"Kalau sesuai pengakuan korban, selama ini ada 6 orang yang sering menyetubuhi dan 4 orang menggauli korban yang semuanya masih tetangganya," kata dia.

Kasus ini kini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya.

Baca juga: Siswi SMP Diperkosa 10 Pria Selama Setahun, 2 Pelaku Tokoh Masyarakat

2. Mobil Avanza dibarter dengan bunga keladi

Di Kediri, beberapa batang bunga ditukar dengan sebuah mobil senilai ratusan juta rupiah.

Pemilik awal mobil itu adalah seorang pehobi bunga bernama Iqbal Akbar Muhammad (23).

Ia menukar mobil Toyota Avanzanya dengan satu bunga jenis Caladium atau keladi serta tiga batang Philodendron.

Sang pemilik awal bunga tersebut, Suhariansyah atau Nonex mulanya tak berniat menjual bunganya.

Padahal Iqbal saat itu sudah mendatangi toko bunga Istana Keladi milik Nonex sembari membawa uang kes.

Meski gagal membeli dengan bayaran tunai, Iqbal yang tak patah semangat melakukan negosiasi.

Hingga diketahui, Nonex sudah lama ingin memiliki mobil sendiri.

Iqbal pun kemudian menawarkan mobil Toyota Avanzanya ditukar dengan beberapa batang bunga.

"Awalnya minta Rp 107 juta lalu deal di harga Rp 105 juta," kata Iqbal.

Video akad perikatan yang dilakukan mereka sempat viral dan menuai komentar warganet.

Namun baik Iqbal maupun Nonex menanggapi dengan santai.

"Di kalangan hobi bunga, sudah biasa itu," kata dia.

Baca juga: Fakta Mobil Avanza Dibarter Bunga Keladi, di Luar Niat Awal hingga Videonya Menyebar

3. Tanggapan Ganjar saat angka Covid-19 Jateng disebut tertinggi nasional

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Satgas Penanaganan Covid-19 menyebut angka kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah pada Senin (23/11/2020) tertinggi secara nasional.

Mengetahui pernyataan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru terkejut.

Menurutnya, ada perbedaan data antara provinsi dengan pusat.

Bahkan perbedaan itu terpaut hingga 3.000 kasus.

"Perbedaan data terjadi karena Satgas Covid-19 pusat telat atau delay input data," kata Ganjar.

Terkait perbedaan data tersebut, ia menyatakan, Pemprov Jateng telah melakukan komunikasi dengan Satgas Covid-19 pusat.

“Kami minta teman-teman untuk clearing data dengan pusat. Kalau ada data terlambat itu tidak apa-apa, tinggal ditambahkan," ujar Ganjar.

Baca juga: Penjelasan Ganjar soal Jateng Punya Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Indonesia

 

Bupati Bogor Ade Yasin saat ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Bupati Bogor Ade Yasin saat ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
4. Dipanggil oleh polisi soal Rizieq Shihab, Bupati Bogor: saya sakit

Bupati Bogor Ade Yasin masih belum bisa memenuhi panggilan Polda Jawa Barat terkait dugaan pelanggaran kerumunan massa penyambut Rizieq Shihab.

Ade Yasin mengaku dirinya masih sakit lantaran terpapar Covid-19.

"Mungkin bisa konfirmasi ke wakil, karena saya lagi cuti sakit (Covid-19). Jadi semua surat-surat masuknya ke Wabup," singkat Ade, melalui keterangan tertulisnya ketika dihubungi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawanpun menegaskan hasil swab Ade Yasin belum menunjukkan negatif Covid-19.

"Ibu sudah 2 kali swab. Yang kedua ini hasilnya masih tetap positif Covid-19," kata Irwan saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Beruntung kondisi kesehatan Ade, mulai dari darah hingga paru-paru terlihat baik sehingga tidak peru dirujuk ke RSPAD Jakarta.

Ade kini dirawat di rumah dinasnya.

"Alhamdulillah sehat ya, tapi artinya masih positif (Covid-19) dan tidak perlu dirujuk," ungkapnya.

Baca juga: Dipanggil Polda Jabar soal Rizieq Shihab, Bupati Bogor Ade Yasin: Saya Sakit...

5. Guru honorer bergaji Rp 50.000, menyambi jadi petugas sensus

Guru honorer Ipah Hanipah (41 tahun)Dok IPAH HANIPAH Guru honorer Ipah Hanipah (41 tahun)
Ipah Hanipah (41) masih terus bertahan sebagai guru honorer dengan upah Rp 50.000 selama bertahun-tahun.

Gaji tersebut merupakan perolehannya ketika awal mengajar, tahun 2007, di SMA Negeri 1 Sindanwangi Kabupaten Majalengka sebagai guru geografi.

Sekolah tersebut memang masih baru dan kecil. Kondisi para siswa pun masuk dalam kategori tidak mampu.

“Saya enggak pernah berpikir soal pendapatan saat itu. Walaupun memang sedih ketika tidak mampu membeli apa yang diinginkan,” ucap Ipah.

Meski hidup sulit, dia terus bertahan hingga kwmudian upahnya bisa naik sampai Rp 500.000.

Dia juga banting tulang dengan cara mengajar di sejumlah sekolah, seperti SD Jerukleuleut hingga SMA Terbuka.

Selain itu, dia juga menjadi petugas sensus setiap setahun sekali.

Setelah SMA dikelola provinsi, upahnya pun ikut naik hingga Rp 1 juta per bulan.

Ipah mengaku sangat bahagia.

Kini dia mempersiapkan tes untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021.

Sumber: Kompas.com (Penulis: M. Fauzul Hakim, Irwan Nugraha, Afdhalul Ikhsan, Reni Susanti | Editor: Robertus Belarminus, Farid Assifa, Aprillia Ika, Abba Gabrilin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com