Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ayah Angkat Bocah 8 Tahun yang Konsumsi Susu Campur Narkoba sejak Bayi: Dia Pusing Jika Tak Mencuri

Kompas.com - 26/11/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Menanggung malu

Lama kelamaan, Adam tak sanggup menanggung malu karena perbuatan B yang tidak bisa dihentikan.

Dia sering mendapatkan komplain yang sama dari warga.

"Kalau nakalnya macam anak anak umum, dalam artian tidak mencuri, masih boleh saya kasih sekolah, biar sampai SMP mau saya kasih biaya. Cuma kalau mencuri begitu, malu kita," sambung Adam.

Adam lalu mengembalikan B kepada ibunya, R (37) setelah setahun berlalu.

Adam sebenarnya berniat mengadopsi karena B sempat hidup sendirian dengan kondisi ayah ibunya bercerai.

"Saat mamaknya ditahan di sebelah (Malaysia), B ini hidupnya luntang-lantung sendirian. Mamaknya bercerai dengan bapaknya waktu itu, kebetulan keluarga B pernah sewa saya punya rumah. Jadi saya minta B untuk kami adopsi jadi anak angkat, kasihan kan, itu tahun berapa lupa saya," ujar Adam.

Baca juga: Bukan Kleptomania, Bocah 8 Tahun Berkali-kali Tertangkap Mencuri Alami Juvenile Delinquency

Warga siap tanggung separuh biaya rehabilitasi

Ilustrasi uang Dok. Kredivo Ilustrasi uang
Ketua RT setempat, Akas, enggan disalahkan atas kondisi B.

Menurutnya, masyarakat selama ini ikut memantau B karena tidak ada yang mengasuhnya.

Namun justru warga merasa disalahkan oleh Dinas Sosial Nunukan yang menganggap masyarakat abai.

"Saya bilang ke mereka, ibu jangan bilang begitu, ini anak bukan tinggal dengan orang tuanya, masyarakat sini yang pelihara. Kalau memang kami disalahkan dengan adanya B yang seperti itu, silahkan letak dia di panti sosial, kalau masalah biaya jadi alasan, kami mau bayar setengahnya asal dia sembuh dari dia punya kebiasaan mencuri itu," katanya.

Warga sebenarnya resah terhadap kebiasaan B, namun warga juga tidak bisa menyalahkan B yang masih belum bisa berpikir panjang.

B lebih senang keluyuran daripada tidur di rumah bersama ibunya.

Sedangkan ayahnya memang tidak bisa membersamai B karena dipenjara delapan tahun atas kasus narkoba.

Ibunya pun sudah pasrah dengan kesulitan hidup yang dia alami.

Akas berharap B bisa ditangani, entah di balai rehabilitasi atau di pondok pesantren.

"Bagaimana juga, makan saja susah toh, baik lagi mamanya kerja cari uang, pokoknya pasrah sudah mamanya. Memang nakal itu anak, makanya kami berharap dia masuk kemana gitu, ke pesantren kah, harap bisa sembuh dia punya kelakuan," katanya.

Baca juga: Derita Orangtua yang Kehilangan 3 Anak Mereka Secara Misterius: Kami Cari dari Pagi sampai Malam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com