Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Honorer yang Jalan Kaki Susuri Hutan demi Mengajar Dapat Sepeda dari Walkot Samarinda

Kompas.com - 25/11/2020, 20:27 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Pemkot Samarinda juga membuka jalan penghubung menuju kampung ini dari Samarinda melewati jalur Batu Besaung.

Namun, belakangan proyek semenisasi jalan distop karena Pemkab Kutai Kertanegara menyoal. Terjadi tarik ulur perebutan wilayah kampung ini.

Konfik berakhir pada 2012 setelah Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kala itu mengeluarkan SK Nomor 136/590/BKPW-C/I/2012 tentang kepemilikan wilayah oleh Pemda Kutai Kertengara.

Keputusan ini memberi konsekuensi nasib SDN Filial. Gedung sekolah aset punya Pemkot Samarinda tapi lahan milik Pemkab Kutai Kertanegara.

Baca juga: Jadi Guru Honorer Itu Banyak Membatin, Tidak Tahan kalau Bukan Panggilan Jiwa

Sampai saat ini kasus ini masih menggantung. Pemkot Samarinda mengaku khawatir perbaiki bangunan itu karena asset berdiri di lahan Pemkab Kukar.

Terlepas dari polemik kepemilikan lahan, letaknya sekolah yang jauh dan akses masuk yang sulit membuat guru-guru yang mengajar di sekolah ini tidak bertahan lama.

Tapi tidak dengan Berta dan Herpina. Kedua masih tetap bertahan mengajar demi mencerdaskan generasi bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com