Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jadi Guru Honorer Itu Banyak Membatin, Tidak Tahan kalau Bukan Panggilan Jiwa"

Kompas.com - 25/11/2020, 10:35 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


Seleksi PPPK

Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengumumkan kesempatan bagi guru honorer untuk mendaftar dan mengukuti ujian seleksi menjadi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2021.

Seleksi ini terbuka bagi guru honorer yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), serta lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang saat ini tidak mengajar.

Heru memastikan bahwa dia akan mengikuti PPPK tersebut, walaupun tidak mudah juga baginya, karena persyaratannya banyak.

“Sekarang kendalanya verifikasi dan validasi (verval) ijazah belum bisa. Kenapa tidak langsung ASN saja, karena guru honorer sudah banyak yang tua, termasuk Bapak. Seharusnya pemerintah jangan mempersulit untuk pengangkatan, terutama yang sudah berumur,” tutur Heru.

Heru menilai, pemerintah seperti setengah hati.

Sebab, untuk orang yang berumur seperti dirinya, menjadi serba salah ketika PPPK membutuhkan banyak persyaratan yang harus dipenuhi.

“Apalagi sekarang sekolah banyak guru yang pensiun, malah menerima CPNS yang rata-rata baru lulus, jadi belum pengalaman untuk mengajar yang produktif,” kata dia.

Pemerintah, menurut Heru, tidak mengerti kondisi di lapangan.

Untuk mendidik guru baru, perlu proses empat sampai lima tahun. Sedangkan guru honorer yang sudah ada malah dipersulit.

“Contoh Bapak, punya sertifikasi, sudah ngajar lebih dari 10 tahun, umur sudah 51 tahun, mengerikan. Masak pemerintah tidak peduli orang kayak Bapak. Mudah-mudahan saja semua mendoakan Bapak bisa lolos PPPK sekaligus ASN, karena tinggal hitungan tahun Bapak sudah 60 tahun,” kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com