Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gentar, Guru Asli Orang Rimba yang Tak Ingin Lagi Warga Pedalaman Ditipu

Kompas.com - 25/11/2020, 07:27 WIB
Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


Para anak-anak begitu antusias dalam belajar.

Ada yang serius menulis, ada juga yang sambil melirik teman, karena lupa dengan huruf-huruf yang sudah dipelajari.

Gentar pun mengawasi dan memperbaiki tulisan para muridnya yang keliru atau kurang sempurna.

Setelah memberi tugas kepada kelompok anak berumur belasan tahun, Gentar juga mengajari anak-anak embun, kelompok anak yang usianya masih di bawah 10 tahun.

Gentar pun menulis huruf demi huruf di atas kertas sambil menyebut nama huruf itu. Tiga murid embunnya mengikuti dengan baik dan lincah.

Menjelang siang, pelajaran beralih ke matematika. Kelompok usia belasan belajar perkalian tiga angka deret ke bawah. Sedangkan yang kecil belajar mengenali angka.

Sebenarnya, jumlah murid Gentar di rombongan itu ada 25 anak.

Hanya saja, hari itu sebagian anak pergi ikut orangtua mereka untuk mempersiapkan ritual adat orang rimba.

“Mumpa iyoilah keadaan kami belajor, kadong benyok kadang sedikit, tergantung bebudak (Seperti inilah kondisi kami belajar, kadang banyak, kadang sedikit, tergantung muridnya),” ujar Gentar.

Menurut Gentar, tidak ada jam khusus dalam belajar. Semua tergantung kecocokan masing-masing anak didik.

Pola pendidikan yang dikembangkan, menurut Gentar, sangat menyesuaikan dengan adat dan budaya orang rimba.

Apabila ada murid yang sakit, maka kegiatan belajar mengajar berhenti total.

Sesuai dengan tradisi besesandingon, menurut Gentar, bagi anak atau orang yang sakit, harus dipisahkan dengan orang bungaron (sehat).

"Itu namanya becenenggo atau isolasi mandiri menurut orang luar," kata Gentar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com