Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan karena Anjuran Menteri Sekolah Tatap Muka, yang di Bawah Membuka Tanpa Kesiapan"

Kompas.com - 24/11/2020, 13:45 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Sebab, ia merasa khawatir mengingat penularan Covid-19 di Denpasar masih terjadi.

Kemudian, ia mempertanyakan garansi apa yang diberikan pemerintah agar anak-anak aman di sekolah.

"Memang dilema, ketika anak-anak belajar di rumah anak-anak tak fokus karena tak mendapat pendampingan khusus guru. Tapi, ketika belajar di sekolah, belum ada kepastian anak-anak aman," kata dia.

Ia ingin pihak sekolah dan pemerintah memberikan kejelasan dan ketegasan dalam penerapan protokol kesehatan.

"Jangan karena ada anjuran Menteri sekolah tatap muka, kemudian yang di bawah membuka tanpa ada perhatian dan kesiapan yang jelas," kata dia.

Ia mengaku, masih kahwatir dan keberatan mengizinkan anaknya yang masih sekolah SD untuk sekolah tatap muka.

Baca juga: Sekolah di Karawang Siap Berlakukan Belajar Tatap Muka

Hal ini karena mengatur anak usia SD taat protokol kesehatan jauh lebih sulit.

Namun, untuk anaknya yang di SMP kemungkinan besar akan mengizinkan.

"Kalau ini saya harus berpikir lagi ya. mengizinkan apa tidak anak ikut sekolah. Anak SMP kemungkinan mengizinkan, tapi yang untuk SD masih berpikir," kata dia.

Luh Rai Suseni, warga Denpasar lainnya juga setuju saja dengan penerapan sekolah tatap muka. Alasannya karena anak akan lebih memahami materi pembelajaran jika mendapat pendampingan guru.

Namun, ia tetap khawatir bagaimana nanti anaknya di sekolah di tengah pandemi Covid-19.

Ia harap pihak sekolah benar-benar menerapkan protokol kesehatan terutama dalam menjaga jarak.

"Kami pesan kepada ibu gurunya agar menerapkan jaga jarak ke siswa. Orangtua pasti ada khawatir, kan," kata ibu yang anaknya sekolah di salah satu SMK di Denpasar ini.

Salah satu Guru di SMK 1 Denpasar, Wayan Esa Baskara mengatakan, sekolah tatap muka di tengah pandemi merupakan sebuah dilema.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com